JAKARTA (SALAM-ONLINE): Aksi Damai Bela Islam yang diikuti jutaan massa Indonesia telah menuai simpati dan perhatian banyak pihak. Perhatian tersebut tidak hanya diberikan oleh sejumlah tokoh di tanah air, tapi juga meluas hingga mancanegara.
“Al Maidah 51 sudah jadi masalah international, tidak lagi nasional. Di Turki tokoh-tokohnya juga memantau. Media-media internasional juga ada yang pro kita,” ujar Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) Ustadz Bachtiar Nasir pada Malam Peringatan dan Doa untuk Syuhada #Aksi411 di Masjid Al Furqon, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Jl. Kramat Raya 45, Jakarta, Jum’at (11/11) malam.
UBN, sapaan akrab Ustadz Bachtiar Nasir, menginformasikan dukungan itu turut mengalir dari para dai dan ulama di Makkah al-Mukarromah. Ia mengaku dikirimi audio dari para dai di Makkah yang turut mendoakan perjuangan umat Islam untuk membela kehormatan Al-Qur’an.
“Kami Saudaramu di Makkah, kami para dai di Makkah, terus memantau perkembangan dan kami bersama kalian,” ungkap Pembina AQL Islamic Center ini menirukan bunyi pesan para dai dan ulama di Tanah Haram tersebut.
Bachtiar menegaskan, GNPF MUI tidak ingin kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diseret-seret ke masalah politik. GNPF MUI tetap bergerak dalam koridor penegakan hukum agar Ahok diadili atas tindakan penodaan agama.
“Kami tidak ingin dipolitisasi. Ini perkara gerakan supremasi hukum,” tegasnya.
Sekarang ini, lanjut UBN, banyak yang gagal paham terhadap yang terjadi. Ia mengimbau agar jangan hanya melihat masalah ini dari yang tersirat, tapi lihat yang tersurat.
“Ini bukan permasalahan GNPF, tapi ini persoalan umat Islam,” kata Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) ini.
Reporter: Pizaro