Pejuang Suriah Kehilangan Wilayah Kunci di Aleppo, Krisis Kemanusiaan Makin Memburuk

645x344-opposition-loses-key-aleppo-area-as-humanitarian-crisis-worsens-1480370187460ALEPPO (SALAM-ONLINE): Di tengah seruan segera dikirimnya anti-pesawat untuk pejuang oposisi di Suriah, rezim Basyar Asad dan Rusia telah mengambil keuntungan yang signifikan di Aleppo. Rezim dan Rusia menempatkan banyak pasukan di bagian utara wilayah terkepung yang dikuasai oposisi untuk pertama kalinya dalam empat tahun.

Pertempuran di Aleppo telah diintensifkan dalam beberapa hari terakhir, yang menyebabkan pejuang oposisi kehilangan posisi kunci di wilayah tersebut. Keberhasilan pasukan Basyar Asad dan Rusia merebut posisi kunci berakibat krisis kemanusiaan menjadi lebih buruk.

Menurut Reuters, kebuntuan tampaknya menguntungkan rezim Asad. Setelah melakukan pengepungan selama lima bulan, pertahanan oposisi di bagian utara wilayah kantung itu tampaknya telah runtuh.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan bahwa tentara (rezim) Suriah dan sekutu-sekutunya mendorong kelompok oposisi keluar dari daerah strategis di Aleppo Timur kemarin dalam serangan cepat yang mengancam akan menghancurkan kekuatan oposisi di Aleppo.

SOHR juga melaporkan bahwa kelompok oposisi telah kehilangan kendali lebih dari sepertiga wilayah Aleppo Timur dalam beberapa hari terakhir. Televisi rezim Suriah melaporkan bahwa rezim Asad dan sekutunya telah memasuki wilayah yang dikuasai oposisi di Aleppo.

Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia Rami Abdel Rahman mengatakan, “Pasukan oposisi telah kehilangan kontrol atas semua wilayah di timur laut Aleppo dalam kekalahan terburuk mereka sejak mereka merebut setengah bagian kota pada 2012.”

Warga sipil di Aleppo timur menderita kekurangan makanan dan air. Tidak ada listrik. Sementara rumah sakit juga tidak beroperasi.

Menurut warga yang tinggal di Aleppo, “Kondisi terlalu menyedihkan untuk dapat saya gambarkan. Setidaknya 350.000 orang terjebak di dalam kota dan berada di bawah pengeboman setiap hari di wilayah daerah sipil. Rumah, pabrik roti lokal dan rumah sakit selalu jadi sasaran rezim dan Rusia. Tidak benar bahwa Rusia dan rezim hanya menargetkan pejuang bersenjata. Mereka membunuh semua orang,“ kata seorang warga, Khaled Khatib, pada Daily Sabah.

Baca Juga

Sebanyak 250.000 orang dilaporkan masih terjebak di dalam Aleppo dan tidak memiliki akses air minum, sanitasi atau makanan.

Beberapa anggota pasukan oposisi yang telah memposting di media sosial, mengatakan bahwa jika kelompok oposisi tidak diberi senjata anti pesawat untuk mempertahankan bagian timur kota, kekalahan yang akan terjadi selanjutnya tidak akan mengejutkan.

Di sisi lain, The Guardian melansir, “Tampaknya Presiden Rusia, Vladimir Putin, berencana untuk mengambil alih Aleppo sebelum pelantikan Presiden AS terpilih Donald Trump pada bulan Januari, mengambil keuntungan dari kekosongan politik di AS dan penolakan Barack Obama untuk terlibat langsung.”

Perang Suriah kini telah memasuki tahun kelima dan menyebabkan kematian lebih dari 400.000 orang. Selain itu setidaknya 100.000 orang dilaporkan hilang. Perang juga telah menyebabkan hampir 10 juta orang mengungsi. Sebagian besar pengungsi Suriah telah melarikan diri ke Turki, Lebanon, Yordania dan Irak.

Lembaga bantuan kemanusiaan dan PBB sering mengritik negara-negara Barat karena tidak membuka perbatasan mereka untuk pengungsi Suriah. Negara paling maju di dunia dilaporkan hanya menampung pengungsi dengan jumlah yang sangat sedikit. (EZ/salam-online)

Sumber: Dailysabah

Baca Juga