Pemuda Muhammadiyah: “Jika Kasus Ahok Berlarut-larut, Kemarahan Umat Islam Akan Berkepanjangan”

mashuri-masyhudi-tengah-dan-ketua-dpp-imm-bidang-hikmah-solihin-kiri
Bendahara PP Pemuda Muhammadiyah M. Mashuri Masyhuda (tengah) dan Ketua DPP IMM Bidang Hikmah Solihin saat konpers. (Foto: EZ)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Bendahara Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah M. Mashuri Masyhuda mempertanyakan kedatangan Presiden Joko Widodo ke Kantor Pusat PP Muhammadiyah pada Selasa (8/11) pagi.

“Saya pikir kedatangan Jokowi ke Muhammadiah sah-sah saja, cuma disayangkan kenapa datang ke Muhammadiyah dan NU lagi, ini ada apa?” tanya Mashuri kepada salam-online di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (8/11).

Mashuri menjelaskan, Aksi Damai Bela Islam diselenggarakan di bawah koordinasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI). Jadi, ujarnya, seharusnya Jokowi mendatangi langsung para ulama dan habaib yang tergabung di sana.

“Yang demo itu kan dari GNPF-MUI, kenapa Muhammadiyah dan NU yang dikunjungi. Umat Islam ini banyak elemen, salah kalau presiden datang ke muhammadiyah,” tegasnya.

Baca Juga

Mashuri mengingatkan, jika kasus Ahok yang menurut MUI merupakan penistaan agama itu penanganannya berlarut-larut, maka kemarahan umat Islam akan berkepanjangan.

“Kenapa sih sengaja dipelihara masalah ini? Apa sih susahnya ditangkap si Ahok. Ahok ini jangan diistimewakan,” kata Mashuri.

Mashuri meminta pihak kepolisian agar kasus Ahok ini diproses secara adil.

“Kami akan terus mengawal proses hukum Ahok sampai tuntas. Kami minta aparat adil, tidak membela Ahok,” tandasnya. (EZ/salam-online)

Baca Juga