Gencatan Senjata Dilanggar, Milisi Asad Halangi Evakuasi Warga Aleppo yang Terkepung

Upaya Turki untuk mengevakuasi warga Aleppo timur yang terkepung gagal setelah rezim Asad melanggar gencatan senjata yang telah disepakati

ALEPPO (SALAM-ONLINE): Upaya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk mengevakuasi warga sipil Aleppo timur yang terkepung dan pasukan pejuang oposisi tak berlangsung mulus. Evakuasi dan penyelamatan warga sipil di Aleppo dengan meninggalkan wilayah yang dikuasai rezim Basyar Asad di tengah gencatan senjata yang telah disepakati, tiba-tiba dihalangi milisi Syiah pro rezim.

Milisi Syiah pendukung setia Asad diberitakan menghalangi proses evakuasi warga sipil di Aleppo timur, sebagaimana diungkapkan salah satu petinggi oposisi Suriah.

Sementara Direktur Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR) Rami Abdelrahman mengatakan evakuasi urung dilakukan dengan alasan yang tidak jelas.

“Milisi Iran meminta warga untuk kembali ke kota,” kata Zakaria Malahifji, salah seorang petinggi barisan pejuang Islam Suriah sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (14/12).

Kesepakatan gencatan senjata yang diinisiasi oleh Turki dan Rusia untuk menyelamatkan warga Aleppo yang terkepung itu, buyar sudah. Padahal sebelumnya rezim dan barisan pejuang Suriah telah menyepakati mengenai evakuasi warga sipil dan kelompok oposisi dari Aleppo timur.

Seharusnya dengan kesepakatan tersebut, warga sipil Aleppo dan kelompok oposisi sudah mulai meninggalkan kota tersebut pada Rabu (14/12) pagi waktu setempat. Warga sipil akan menjadi kelompok pertama yang akan meninggalkan kota terbesar di Suriah itu.

Baca Juga

Dalam liputan stasiun-stasiun TV internasional tampak puluhan bus yang diparkir di dekat pusat kota Aleppo akhirnya beranjak tanpa penumpang yang sedianya akan membawa warga Aleppo, keluar dari kepungan rezim. Sementara belasan bus lainnya beriringan memasuki kota yang juga untuk membawa warga yang terkepung itu meninggalkan Aleppo timur.

Gagalnya sekitar 70 ribu rakyat sipil untuk dievakuasi, tak terlepas dari pembatalan sepihak oleh rezim atas kesepakatan gencatan senjata dengan tujuan memberikan kesempatan warga yang terkepung untuk keluar dari Aleppo timur—wilayah yang jatuh ke dalam kekuasaan rezim.

Dengan pelanggaran kesepakatan gencatan senjata ini, itu artinya rezim dan sekutunya tetap ingin melanjutkan pembantaian terhadap puluhan ribu warga di Aleppo timur tersebut.

Dilaporkan, saat ini situasi di Aleppo timur menjadi tak menentu. Rezim Asad dengan sekutunya, Rusia dan milisi-milisi Syiah dukungan Iran akan melanjutkan pembantaian. Sementara dunia, PBB dan komunitas internasional lainnya tak tampak melakukan langkah-langkah konkret untuk menyelamatkan warga sipil Aleppo yang terkepung dari pembantaian. (s)

Sumber: Reuters

Baca Juga