Pasca Aksi 212, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Ajak Umat Islam Boikot Sari Roti

sari-roti-saat-digratiskan-oleh-seorang-pembelinya-dalam-aksi-bela-islam-iii-jumat-2-desember-2016-lalu
Sari Roti saat digratiskan oleh seorang pembelinya dalam Aksi Bela Islam III pada Jumat, 2 Desember 2016 lalu di kawasan Monas, Jakarta

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah mengajak seluruh umat Islam untuk melakukan boikot terhadap Sari Roti.

“Saya baru tahu tentang Sari Roti Ini. Kalau gitu Saya secara pribadi ngajak kawan-kawan @pppemudamuh jamaah @muhammadiyah se-Indonesia stop beli Sari Roti,” seru Dahnil di akun Twitternya ‏@Dahnilanzar, pada Selasa (7/12).

Seruan boikot terhadap produk makanan Sari Roti ini tentu saja bukan tanpa alasan. Ini berawal pada saat Aksi Bela Islam III, Jumat (2/12/2016) lalu. Ketika itu beredar produk Sari Roti yang digratiskan untuk peserta.

Seruan boikot yang disampaikan oleh Dahnil Anzar itu adalah buah dari klarifikasi yang dilakukan produsen Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo. Dalam keterangan persnya produsen asal Jepang itu seperti dirilis lewat situs resminya menegaskan bahwa terkait Aksi 212 produknya dibeli oleh seorang Konsumen melalui salah satu Agen yang berlokasi di Jakarta.

Menurut produsen Sari Roti, pihak pembeli meminta agar produk tersebut dapat diantarkan ke area pintu masuk Monas dan dipasangkan tulisan “gratis” tanpa sepengetahuan dan perizinan dari pihak PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.

Klarifikasi ini ingin menegaskan bahwa pihak Sari Roti tidak terlibat dalam Aksi Bela Islam itu.

“Dengan tidak mengurangi apresiasi kami atas Aksi Super Damai kemarin, dengan ini kami sampaikan bahwa PT Nippon Indosari Corpindo Tbk tidak terlibat dalam semua kegiatan politik. Kemunculan informasi mengenai pembagian produk Sari Roti secara gratis oleh penjual roti keliling (hawker tricycle), merupakan kejadian yang berada di luar kebijakan dan tanpa seizin PT Nippon Indosari Corpindo Tbk,” begitu bunyi klarifikasi yang dinilai berlebihan itu.

Baca Juga

Lucunya ada pernyataan bahwa PT Nippon Indosari Corpindo Tbk senantiasa berkomitmen menjaga Nasionalisme, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika dengan senantiasa berusaha untuk menjadi perusahaan kebanggaan Indonesia.

“Demikian informasi ini kami sampaikan agar tidak terjadi kesalahpahaman di berbagai pihak. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk berkomitmen untuk selalu menjaga Nasionalisme, keutuhan NKRI dan Bhinneka Tunggal, serta tidak terlibat dalam semua aktivitas kegiatan politik,” demikian penutup dari pernyataan produsen dari produk makanan asal Jepang itu.

Dengan penegasan itu secara tak langsung produsen Sari Roti menuding Aksi 212 tidak sejalan dengan semangat kebhinnekaan dan NKRI. Klarifikasi itu juga bisa ditafsirkan Aksi Bela Islam merupakan aktivitas politik yang bertolak belakang dengan Nasionalisme, keutuhan NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

Klarifikasi tersebut dinilai sangat berlebihan. Karena itulah ajakan boikot terhadap produk makanan Sari Roti itu pun berkumandang di jagad dunia maya.

Salah satu pihak yang mengajak seruan boikot produk roti dari Jepang itu adalah Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak.

“Gerakan kesadaran konsumen untuk lawan arogansi korporat. Bisa memberikan efek perubahan. Maka, saya memutuskan #StopSariRoti,” seru Dahnil Anzar dalam akunnya @Dahnilanzar. (EZ/salam-online)

Baca Juga