Habib Rizieq: Pergerakan Massa Sulit Dikendalikan Jika Ada Kriminalisasi Ulama

Habib Rizieq Syihab di depan awak media

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab, yang juga pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI), mengaku dirinya tak rela jika Ketua GNPF-MUI Ustadz Bachtiar Nasir dan Munarman ditahan polisi lantaran tuduhan yang tidak jelas dan terkesan dibuat-buat.

“Saya tidak rela Ustadz Bachtiar Nasir ditahan. Saya tidak rela Haji Munarman ditahan. Saya tidak rela satu ustad GNPF pun ditahan,” ungkap Habib Rizieq dalam acara Dzikir dan Taushiyah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (11/2/2017).

Habib Rizieq mempersilakan dirinya dan tokoh GNPF-MUI lainnya diproses secara hukum, asalkan tidak direkayasa oleh pihak mana pun. Mengingat, proses hukum yang saat ini mereka jalani, kata Habib Rizieq, terkesan dibuat-buat dan dikriminalisasi.

Baca Juga

“Silakan kami siap diproses hukum dengam benar. Tapi tidak ada rekayasa dan rencana jahat,” tegas Habib Rizieq.

Selain itu, dia juga mengingatkan pihak berwajib untuk menjaga stabilitas negara agar tidak terjadi kekacauan lantaran pergerakan umat Islam, dengan tidak mengkriminalisasi ulama. Sebab, menurutnya, pergerakan massa umat Islam sulit dikendalikan jika ada provokasi dan kriminalisasi terhadap ulama. Karena, jika itu terjadi, Habib Rizieq mengaku dia dan para ulama akan sulit mengendalikan massa.

“Jangan memprovokasi dengan mengkriminalisasi ulama. Karena jika ini terus berlangsung, akan sulit bagi habaib dan ulama memberi pengertian kepada umat,” tandasnya. (MN Malisye/salam-online)

Baca Juga