Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah: “Kalau Ustadz Bachtiar Nasir Teroris, Maka Saya Juga Teroris”

Ustadz Bachtiar Nasir (kiri) saat menerima donasi kemanusiaan dari lembaga-lembaga kemanusiaan yang tergabung ke dalam Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) melalui Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon dan Fahri Hamzah untuk rakyat dan pengungsi Suriah di Turki di Gedung Nusantara III DPR, Komplek Senayan, Jakarta, pada Mei 2015 lalu.

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Konflik Suriah belum juga berhenti. Serangan bom masih gencar menyasar fasilitas publik dan rakyat tak bersalah. Karena itu, bantuan berdatangan dari lembaga kemanusiaan.

Namun Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyayangkan saat ini terjadi stigmatisasi teroris kepada ulama seperti Ustadz Bachtiar Nasir (UBN) hanya karena mengirimkan bantuan untuk warga Suriah korban konflik yang 6 tahun sudah melanda negara itu.

“Negara tidak boleh melakukan stigmatisasi teroris kepada Ustadz Bachtiar Nasir hanya karena bantuannya ke Suriah. Apalagi mengaitkan bantuan tersebut dengan kelompok ISIS,” kata Fahri di hadapan wartawan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Ahad (26/2) siang.

“Makanya saya mengatakan kalau Ustadz Bachtiar Nasir itu teroris, maka saya juga teroris. Dan banyak tokoh-tokoh Islam juga teroris. Sekalian aja tangkap semuanya, biar puas gitu loh. Biar kalau bisa semua orang Islam ini jadi teroris. Berdarah-darahlah kita ini, terbakar semuanya gitu,” tegas Fahri.

Baca Juga

Fahri menilai, anggapan bahwa umat Islam teroris harus segera dihentikan. Ia mengimbau rekan-rekannya di DPR untuk tidak segan-segan meluruskan pola pikir pejabat negara yang salah memandang Islam.

“Jadi kelakuan-kelakuan seperti ini adalah kelakuan-kelakuan berbahaya yang harus disetop. Maka itu juga saya menghimbau teman-teman di DPR itu harus waspada dan sering menginvestigasi kelakuan dari pejabat-pejabat yang ingin melenceng dari cita-cita kita bersama,” tandasnya.

Aktivis Mahasiswa 1998 ini melihat, mengimpor agenda-agenda asing dan membaca bangsa sendiri dengan (pola) asing adalah wabah yang banyak terjadi pada penegak hukum.

“Mari kita ruqyah bersama-sama supaya sembuh. Saya kira itu cara menyembuhkan mereka, kita doakan mereka, kita bacakan mereka ayat kursi. Mudah-mudahan mereka kembali menjadi Muslim yang memilih menggunakan hatinya dengan jujur,” harapnya. (EZ/salam-online)

Baca Juga