Aktivis HAM: Lembaga Kemanusiaan Terbesar Turki, IHH, Difitnah Bantu Teroris, Itu Tuduhan Ngaco
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Tuduhan bahwa lembaga kemanusiaan Indonesia yang biasa menyampaikan bantuan lewat Turki sebagai upaya membantu “teroris” di Suriah dinilai sebagai pernyataan yang gegabah.
Pakar anti terorisme dan Aktivis HAM Dr Heru Susetyo, SH, LL.M, M.SI menegaskan bahwa tuduhan itu terlihat tendensius dan menyudutkan salah satu kelompok.
“Kita tahu yang menyebarkan fitnah tersebut adalah media-media yang tidak jelas dengan membuat berita-berita tuduhan. Kesuluruhan beritanya tendensius,” kata Heru kepada wartawan, usai diskusi publik ‘Kriminalisasi Pengelolaan Dana Kemanusiaan’ di Ruang Senat Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Depok, Kamis (16/3).
Lembaga kemanusiaan terbesar di Turki, IHH, terang Heru, merupakan salah satu contoh lembaga kemanusiaan yang dituduh memberikan bantuan kepada “teroris” di Suriah. Ia menilai tuduhan itu sangat aneh.
“Bagaimana mungkin IHH disebut (bantu) ‘teroris’, saya ini kuasa hukum korban IHH, saya sering ke markasnya, saya kenal lawyer-lawyer di sana, itu tuduhan ngaco sekali,” tegas Heru.
Aktivis Pusat Advokasi Hukum dan HAM (PAHAM) Indonesia ini menjelaskan bahwa IHH adalah lembaga kemanusiaan murni yang fokus memberikan bantuan kemanusiaan, bukan hanya di Suriah, melainkan juga di negara-negara yang benar-benar membutuhkan.
“IHH itu benar-benar lembaga kemanusiaan yang jelas, bukan lembaga ‘teroris’,” ungkap dosen UI ini. Tuduhan kepada IHH dikaitkan dengan ‘teroris’, ujarnya, itu merupakan sebuah keanehan, apalagi diketahui selama ini Amerikalah yang menentukan “terorisme”.
Sebagaimana diketahui, IHH adalah organisasi lembaga kemanusiaan internasional yang telah melakukan kerja sama dengan PBB. Dalam kiprahnya, IHH pernah menjadi inisiator konvoi kemanusiaan Freedom Flotilla menuju Gaza, Palestina, yang diikuti lembaga dan aktivis kemanusiaan dunia.
Beberapa lembaga kemanusiaan di Indonesia juga bekerjasama dengan IHH, khususnya dalam bantuan yang terkait dengan krisis kemanusiaan di Suriah. (EZ/salam-online)