Begini Keadaan Kota Khan Sheikhoun Setelah Rezim Asad Bantai Warga Suriah dengan Senjata Beracun

Seorang aktivis kemanusiaan sedang membawa anak Suriah yang terkena serangan senjata beracun di Khan Sheikhoun pada Selasa (5/4)

IDLIB (SALAM-ONLINE): Satu hari setelah pembantaian menggunakan senjata kimia (gas beracun), Selasa (4/4), terhadap warga sipil Suriah di Khan Sheikhoun, Kota Idlib pada Rabu (5/4) tampak seperti ‘kota hantu’.

Sebagian besar penduduknya seperti dilansir Orient-News, Rabu (5/4), melarikan diri ke desa-desa tetangga karena takut adanya bom beracun susulan di kota itu, terutama setelah pesawat tempur Rusia menghancurkan rumah sakit dan pusat pertahanan sipil.

Kota, yang memiliki lebih dari 100.000 warga sipil itu hampir kosong setelah sebagian besar penduduknya mengungsi ke daerah-daerah pertanian di dekatnya, sementara yang lain berlindung di wilayah sekitarnya, pedesaan utara Idlib.

Serangan didahului melalui udara oleh pesawat tempur Rusia yang membantai warga sipil dan menghancurkan Rumah Sakit Ma’rat Al-Nu’man pada Selasa (4/4), kemudian melancarkan serangan kembali di pusat pertahanan sipil Suriah, Rumah Sakit Mercy.

Para aktivis melaporkan bahwa pesawat-pesawat tempur Rusia menggempur satu-satunya rumah sakit di kota itu hingga menyebabkan kerusakan besar.

Direktorat Kesehatan Pusat Pertahanan Sipil Suriah di Idlib yang disebutkan secara anonim mengeluarkan pernyataan mengenai pembantaian di Khan Sheikhoun.

Baca Juga

“Empat jam setelah pembantaian, semua tim pertahanan sipil di daerah itu melakukan siaga tinggi, pesawat tempur menyerang lagi, menyasar Pertahanan Pusat Sipil dan Rumah Sakit Mercy yang merawat warga sipil terluka yang berasal dari Khan Sheikoun, sehingga membuat mereka berdua segera keluar dan menghentikan pelayanan,” katanya.

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa penggunaan senjata kimia merupakan pelanggaran paling terlihat di Suriah, sementara itu hukum humaniter internasional menyebutkan bahwa hal ini merupakan kejahatan perang yang besar.

Selain itu, Pusat Pertahanan Sipil Suriah menyatakan, bahwa menyerang pusat pertahanan sipil dan fasilitas medis secara langsung menunjukkan upaya terencana untuk mencegah bantuan layanan darurat dan perawatan kesehatan terhadap warga sipil yang terluka.

Pernyataan itu kemudian meminta masyarakat internasional untuk segera menyelidiki kejahatan ini. Menahan pelaku yang bertanggungjawab sesuai dengan hukum internasional dan melindungi fasilitas medis.

Korban meninggal akibat serangan bom beracun hari Selasa (4/4) di kota Khan Sheikhoun, Provinsi Idlib, membunuh lebih dari 100 warga sipil, mayoritas adalah anak-anak. Senjata kimia yang digunakan diyakini sebagai gas beracun Sarin. (EZ/salam-online)

Sumber: Orient-News

Baca Juga