Paus Sebut Serangan Kimia Rezim Asad Sebagai Pembantaian atas Warga Sipil yang tak Bisa Diterima

Paus Fransiskus

SALAM-ONLINE: Paus Fransiskus mengatakan pada Rabu (5/4) bahwa dia merasa ngeri atas serangan senjata kimia (gas beracun) di Suriah. Paus menyebut serangan gas beracun itu sebagai pembantaian warga sipil tak bersalah yang tidak bisa diterima.

Negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat (AS), menyalahkan pasukan rezim Suriah sebagai pihak yang bertanggungjawab atas serangan senjata kimia di kota Khan Sheikhun, Suriah bagian utara itu, meskipun militer Suriah membantahnya.

“Kami melihat dengan ngeri peristiwa baru-baru ini di Suriah,” kata Paus Fransiskus dalam ceramah mingguan di hadapan puluhan ribu jemaatnya di Alun-alun St Peter, Vatikan seperti dilansir Reuters, Rabu (5/4).

Ia menegaskan, pembantaian yang berlangsung kemarin tidak dapat diterima. Pemimpin Katolik Roma itu juga mengungkapkan bahwa dirinya telah mendoakan para korban yang tak berdaya, termasuk anak-anak.

Baca Juga

Paus mengharapkan hati nurani para pemegang kekuasan politik lokal maupun dunia untuk mengakhiri tragedi kemanusian ini.

Rusia yang terlibat perang dan menjadi sekutu setia rezim Asad menolak tuduhan yang ditujukan kepadanya. Rusia mengatakan hal itu terjadi diakibatkan gas bocor yang berada di gudang senjata milik pejuang oposisi setelah terkena serangan udara.

Sementara itu, salah satu Komandan kelompok Pejuang oposisi mengatakan bahwa Rusia telah berbohong! (MNM/salam-online)

Sumber: Reuters

Baca Juga