Prancis Temukan Bukti Ilmiah Rezim Asad Berada di Balik Serangan Kimia

Menlu Prancis Jean March Ayrault

SALAM-ONLINE: Menteri Luar Negeri Prancis Jean March Ayrault mengungkapkan, analisis kimia yang diteliti melalui sampel dari Khan Sheikhoun, Idlib, menunjukkan bukti bahwa rezim Suriah berada di balik serangan kimia.

Pemerintah Prancis mengaku menemukan bukti ilmiah yang kuat bahwa Rezim Basyar Asad bertanggungjawab atas dugaan serangan kimia yang Menelan jiwa sekurangnya 87 warga sipil awal bulan ini.

Jean-March Ayrault menyebutkan pada Rabu (26/4) bahwa analisis kimia atas sampel yang diambil dari wilayah yang dikuasai kelompok oposisi di Khan Sheikhoun itu telah diberi “tanda tangan” rezim Basyar Asad.

“Tidak ada keraguan tentang tanggung jawab rezim Suriah dalam penggunaan gas Sarin,” kata Ayrault kepada wartawan setelah mempresentasikan laporan mengenai temuannya pada sebuah pertemuan para pemimpin pertahanan Prancis, sebagaimana dilansir Aljazeera, Rabu (26/4/2017).

Dia mengatakan zat yang diyakini Prancis digunakan dalam serangan tersebut mengandung hexamine, sebuah komponen yang juga ditemukan dalam serangan gas di barat laut Suriah pada 2013.

“Kami sekarang dalam posisi untuk memastikan bahwa Sarin yang digunakan pada 4 April lalu adalah Sarin yang sama dengan yang digunakan dalam serangan di Saraqeb pada 29 April 2013,” ungkapnya.

Rusia sendiri mengecam temuan Prancis tersebut, dengan mengatakan bahwa sampel tersebut dan agen saraf yang digunakan tidak cukup untuk membuktikan siapa yang berada di belakangnya.

Baca Juga

Tapi Ayrault mengatakan Prancis mengetahui “dari sumber pasti” bahwa  proses pembuatan Sarin yang dijadikan sampel adalah tipikal metode yang dikembangkan di laboratorium Suriah”.

“Metode ini menggunakan tanda tangan rezim tersebut dan itulah yang memungkinkan kita untuk menetapkan tanggung jawabnya dalam serangan ini,” papar Ayrault.

Ia menegaskan bahwa Prancis berupaya membawa orang-orang yang berada di balik kekejaman “kriminal” ini ke pengadilan internasional.

Ayrault juga mengatakan, dinas intelijen Prancis menunjukkan bahwa hanya pasukan rezim Suriah yang bisa melancarkan serangan semacam itu dengan pengebom yang lepas landas dari pangkalan udara Sharyat.

“Angkatan udara rezim … adalah satu-satunya yang memiliki kemampuan udara ini,” jelas Ayrault. (EZ/Salam-Online)

Sumber: Aljazeera

Baca Juga