Ada Larangan Live Streaming Kegiatan Ramadhan, Fahri Mau SMS ke Wapres JK

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah (ke-3 dari kanan) saat menjadi pembicara dalam acara Tabligh Akbar di Kampoeng Ramadhan Jogokariyan, Yogyakarta, Ahad (28/5)

YOGYAKARTA (SALAM-ONLINE): Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah berang sekaligus heran lantaran sikap aparat Kepolisian yang melarang membuat live streaming kegiatan ceramah keagamaan di bulan Ramadhan.

“Inilah negeri Indonesia tercinta, dimana kebaikan dilarang disebarluaskan, tapi kerusakan seperti live streaming perilaku LGBT, dibebaskan untuk tersebar luas,” kata Fahri sambil menepuk jidat saat menjadi pembicara dalam acara Tabligh Akbar Kampoeng Ramadhan Jogokariyan dengan tema ‘Umat Islam Benteng NKRI’ di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Ahad (28/5).

Pernyataan Fahri ini merespons informasi dari panitia Tabligh Akbar yang mendapat peringatan aparat Kepolisian agar tidak membuat live streaming acara keagamaan yang juga dihadiri Ketua GNPF MUI Bachtiar Nashir, Jubir HTI Ismail Yusanto dan Ketua Majelis Mujahidin Irfan S Anwar tersebut.

Pimpinan DPR Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Kokesra) ini mengingatkan semua pihak bahwa dirinya adalah seorang pejabat negara yang ada nomor mobilnya, bukan warga negara ilegal.

“Nomor mobil saya itu, termasuk kayak pejabat di Yogya, RI 56. Jadi saya ini, penguasa di Republik Indonesia nomor 56. Karena itu, tolong omongan saya ini tidak boleh dibredel,” pintanya.

Baca Juga

Bahkan Fahri mempersilakan pihak-pihak, termasuk jamaah yang hadir pada acara Tablig Akbar yang ingin membuat live streaming semua ucapannya.

“Jadi, yang mau streaming omongan saya silakan. Saya ke mana-mana melakukan streaming. Kenapa saya mendiskresi ini? setelah mendengar pendahuluan dari pak kiai,” katanya.

Fahri berjanji akan menyampaikan larangan ini kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla melalui pesan singkat atau SMS.

Sumber: RMOL.co

Baca Juga