Dibubarkan Paksa Polisi, Demo Pro Ahok Berakhir Ricuh Hingga Pukul 21.00 WIB

Massa pendukung Ahok akhirnya dipukul mundur, meski berlangsung sampai malam hari, sekitar pukul 21.00 WIB. (Foto: Nadia Jovita/Kumparan)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Demo pro Ahok di depan Pengadilan Tinggi DKI, Jl Letjen Soeprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (12/5), berakhir ricuh.

Aksi demo massa pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Jumat (12/5), itu berlangsung hingga malam hari. Polisi akhirnya membubarkan paksa demonstrasi hingga pukul 21.00 WIB.

Selain melewati batas waktu, demo juga dinilai melanggar ketertiban umum, mengganggu lalu lintas dan kepentingan publik. Menolak dibubarkan, demonstran memberikan perlawanan.

Kericuhan antara polisi dengan massa tak terhindarkan sebelum akhirnya disemprotkan water cannon. Polisi akhirnya mengamankan 8 orang pria.

Berikut kronologi kericuhan dan pembubaran paksa tersebut seperti dilansir Kumparan.com, Jumat (12/5):

17.00 WIB—Massa berkumpul di depan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Mereka berorasi damai menuntut Ahok dibebaskan.

18.00 WIB—Polisi mulai membubarkan massa. Namun mereka tak beranjak. Massa justru menyanyikan lagu Halo-halo Bandung saat diminta bubar.

18.17 WIB—Massa mulai menyalakan lilin dan menyanyikan berbagai lagu kebangsaan seperti Indonesia Raya dan Garuda Pancasila.

18.30 WIB—Perwakilan massa mengimbau agar mereka membubarkan diri. Namun mereka tetap bergeming dan terus menyanyikan lagu nasional.

18.50 WIB—Kapolres Jakarta Pusat Kombes Suyudi untuk kesekian kalinya mengimbau massa agar membubarkan diri. Jalan Letjen Suprapto yang mengarah ke Senen ditutup. Massa mengomel. Mereka tak mau menuruti imbauan polisi.

Baca Juga

19.00 WIB—Polisi membubarkan massa. Mobil sound system milik massa aksi mundur. Massa juga ikut mundur hingga jembatan penyeberangan di depan kampus Yarsi.

Suasana memanas. Polisi membentuk barikade dengan tameng di depannya. Mobil water cannon turut digerakkan untuk membubarkan massa.

Meski terdesak, massa belum mau bubar. Mereka terus bernyanyi sambil bergerak mundur. Salah seorang ibu yang juga aggota aksi nekat tidur terlentang di jalan, menolak dibubarkan.

Polisi terus meminta massa bubar atau water cannon akan ditembakkan.

19.56 WIB—Polisi menembakkan water cannon ke arah massa. Salah seorang massa aksi ada yang pingsan. Meski disemprot air dari mobil water cannon, massa tetap bernyanyi. Mereka sempat saling emosi. Water cannon disemprotkan berulangkali. Massa sudah mundur sekitar 1 kilometer dari depan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.

20.30 WIB—Massa tiba di halte Cempaka Tengah namun tetap enggan bubar. Polisi sudah membuka kembali Jalan Letjen Suprapto, sehingga beberapa kendaraan sudah mulai melintas. 

Terjadi bentrok antara aparat dengan beberapa anggota aksi. Polisi mengamankan beberapa pria tersebut.

 21.00 WIB—Total ada 8 pria yang diamankan. Massa dan polisi bubar. Peralatan keamanan juga dibereskan dari lokasi. Suasana di depan Pengadilan Tinggi DKI kondusif kembali dan lalu lintas lancar.

Sumber: Kumparan

Baca Juga