Ini Penjelasan HTI tentang Khilafah

Konferensi Pers HTI, Selasa (9/5/2017). (Foto: MNM/Salam-Online)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Perjuangan penerapan khilafah oleh Hizbut Tahrir (HT), setidaknya menurut Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto, adalah untuk membangun sistem Islam yang akan bermanfaat bagi dunia.

Ia menegaskan, sistem humanis komunis maupun kapitalis demokratis ala barat, telah menyengsarakan umat manusia, khususnya di negeri-negeri Islam yang menerapkannya. Oleh karenanya, dia menilai kedua sistem itu gagal, sehingga perlunya penerapan sistem khilafah.

“Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi seluruh kaum Muslimin di dunia untuk menerapkan hukum syariat Islam secara kaaffah dan mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia,” ungkap Ismail di Kantor DPP HTI, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (9/5).

Diterapkannya sistem Nation State atau negara kebangsaan, bagi HTI, telah memecah belah persatuan umat Islam. Karena itu, sistem khilafah, terang Ismail, akan bisa mempersatukan barisan kaum Muslimin yang saat ini terpecah belah.

Baca Juga

“Seperti yang kita tahu bahwa persaudaran di kalangan umat Islam itu berlangsung tidak efektif. Buktinya kita tidak bisa melakukan hal yang diperlukan, misalnya menolong saudara-saudara kita yang mengalami penindasan luar biasa di berbagai tempat. Karena kita tidak mempunyai kekuatan,” jelasnya.

Khilafah juga, menurutnya, di tengah sistem dunia saat ini yang dinilai tidak adil, akan memberikan manfaat, bukan hanya bagi umat Islam. Namun, kata dia, syariat Islam adalah rahmatan lil ‘aalamiin, memberikan manfaat bagi seluruh alam.

“Nah di situlah kita sebenarnya memerlukan satu tatanan yang baik. Persoalannya tatanan yang baik itu dari mana, bagaimana setelah kita secara rasional menilai bahwa kapitalisme itu telah menimbulkan berbagai dampak yang sangat mengerikan. Jadi tawaran syariah itu tawaran rasional yang bisa didiskusikan,” papar Ismail.

Selain itu, HTI, kata Ismail, akan memeberikan peran banyak terhadap dakwah Islam. “Dan inilah yang disampaikan oleh Hizbut Tahrir dalam berbagai kesempatan. Baik dalam bentuk lisan, tulisan maupun penjelasan dalam berbagai forum yang ada. Hizbut Tahrir tidak pernah menutup-nutupi, apa yang disampaikan semunya terbuka,” jelasnya. (MNM/Salam-Online)

Baca Juga