JAKARTA (SALAM-ONLINE): Sebagai pegiat sejarah dan penulis buku “Perjuangan Islam yang Dilupakan”, Rizki Lesus menilai tuduhan anti pancasila dan NKRI terhadap umat Islam, sangat naif.
Dalam acara bedah bukunya di Islamic Book Fair (IBF), JCC, Senayan, Jakarta Pusat pada Ahad (7/5), Rizki mengajak semua pihak untuk melihat kembali sejarah bangsa ini. Menurutnya, buku yang dia tulis itu hadir untuk menjawab hal tersebut.
“Di saat sekarang banyak tuduhan terhadap umat Islam, khususnya paska aksi-aksi damai, umat Islam kan dituduh anti pancasila, NKRI, buku ini hadir untuk mengajak melihat lagi sejarah. Sebenarnya siapa sih yang anti pancasila dan berbuat makar,” kata Rizki kepada Salam-Online, Ahad (7/5).
Menurut Ceo-Founder gerakan Jejak Islam Bangsa (JIB) ini, bagaimana bisa umat Islam dituduh anti Pancasila, sedangkan yang merumuskan dasar negara Indonesia itu sendiri adalah dari kalangan Islam dan para ulama.
“Kalau kita melihat sejarah justru yang merumuskan Pancasila adalah umat Islam. (Ada) KH Wahid Hasyim, Ki Bagus Hadi Koesoemo, Abikoesno (Tjokrosoejoso), Haji Agus Salim, Abdoel Kahar Moezakir, jadi lima sila ini hadir dari para ulama,” terang Rizki.
Dia menegaskan, “Jadi kalau ada tudingan umat Islam anti Pancasila dan NKRI, justru salah alamat.”
Selain itu, dia berharap dengan kehadiran buku yang dia tulis tersebut, warga negara Indonesia dapat melihat sejarah dengan jernih. Sejarah umat Islam dalam memerjuangkan bangsa ini, kata dia, tidak bisa dilupakan.
“Dengan hadirnya buku ini kita dapat melihat sejarah lebih jernih bahwa yang memerdekakan Indonesia adalah pekik takbir. Hari Pahlawan 10 November, ya karena seruan Jihad dari Masjumi dan NU. Itu jangan sampai dilupakanlah,” pungkasnya. (MNM/Salam-Online)