Wakil Perdana Menteri Turki Ajak Dunia Islam Lindungi Tempat Suci di Al-Quds

Numan Kurtulmus

ISTANBUL (SALAM-ONLINE): Wakil perdana menteri Turki Numan Kurtulmus pada Sabtu (29/4) mengajak dunia Muslim agar dapat berbuat lebih banyak untuk melindungi tempat suci milik Umat Islam di Al-Quds (Yerusalem).

“Sayangnya, kita melihat Yerusalem berada di bawah pendudukan Zionisme, yang mana telah terjadi pelanggaran hukum internasional oleh ‘Israel’,” kata Kurtulmus sebagaimana dilansir kantor berita Anadolu, Ahad (30/4/2017). “Tapi penting bahwa dunia Islam perlu melihat dirinya sendiri juga.”

Berbicara di sebuah konferensi di Istanbul tentang Yerusalem di era Ottoman, Kurtulmus mengatakan bahwa dalam dekade terakhir, tidak ada negara Muslim yang membuat Yerusalem menjadi isu utama. Sebagiannya disebabkan konflik yang melanda wilayah-wilayah Muslim.

“Tapi sekarang kepentingan Yerusalem bagi dunia Muslim semakin berkembang,” tambahnya.

“Kemanusiaan perlu belajar dari Pax Ottomana (Buku Studi kenangan Prof Dr Nejat Göyünç, red),” ujar Kurtulmus, mengacu pada berabad-abad kedamaian di Timur Tengah di bawah kekuasaan Ottoman.

“Bagaimana menyesuaikan kriteria perdamaian masa itu untuk dunia sekarang? Sayangnya, Eropa bahkan tidak dapat mentolerir beberapa juta pengungsi,” ujarnya.

Baca Juga

“Israel” menduduki Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dalam Perang Timur Tengah 1967. Penjajah itu merampas seluruh kota pada 1980 dan mengklaimnya sebagai modal “abadi” Israel—sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Hukum internasional memandang Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai “wilayah yang diduduki” dan menganggap semua aktivitas pembangunan permukiman Yahudi di atas tanah itu ilegal.

Orang-orang Palestina menuduh “Israel” melakukan kampanye agresif, mencaplok kota bersejarah tersebut dengan tujuan untuk menghapus identitas Islam dan Arab dengan mengusir penduduk Palestina.

Kurtulmus juga menekankan bagaimana sekitar 1.500 orang Palestina di penjara “Israel” sekarang melakukan mogok makan.

Orang-orang ‘Israel’ mencoba untuk mengakhiri mogok makan dengan segala macam penyiksaan dan tekanan,” katanya. “Orang-orang Palestina tersinggung secara rohani.” (MNM/Salam-Online)

Sumber: Anadolu

Baca Juga