Sebagai Bentuk Dukungan, Erdogan Setujui Penempatan Pasukan Turki di Qatar
SALAM-ONLINE: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menyetujui undang-undang tentang penempatan pasukan militer Turki di Qatar.
Hal itu dibuktikan Erdogan sebagai bentuk dukungannya terhadap Qatar karena menghadapi pemutusan hubungan dan isolasi dari empat negara Arab, yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir dan Bahrain.
Parlemen Turki mendorong pergelaran pasukan itu melalui undang-undang pada Rabu (7/6) dan Erdogan memberikan persetujuan yang cepat tentang hal tesebut. Erdogan mengumumkannya pada Kamis (8/6), diikuti pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah Turki melalui proses legislatif.
Diperkirakan pangkalan militer di Doha akan siap dihuni tentara Turki tahun depan. Namun saat ini Turki telah menurunkan 150-300 tentara di pangkalan tersebut.
Setelah penempatan awal pasukan Turki di sebuah pangkalan di Doha, kapal perang Turki juga akan dikirim, kata surat kabar Hurriyet di situsnya pada Jumat (9/6).
Sebuah delegasi Turki akan pergi ke Qatar dalam beberapa hari mendatang untuk menilai situasi di markas tersebut, di mana sekitar 90 tentara Turki saat ini berbasis, katanya.
Presiden Erdogan mengatakan bahwa mengisolasi Qatar tidak akan menyelesaikan masalah. “Ankara akan melakukan segalanya untuk membantu mengakhiri krisis regional,” kata Erdogan seperti dilansir Reuters, Jumat (9/6).
Arab Saudi, UEA, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan dengan Qatar pada Senin 5/6) dan menuduhnya mendukung militan Islam dan musuh utama mereka, Iran—yang menurut Qatar tidak masuk akal. Beberapa negara mengikutinya.
Negara-negara kuat di Timur Tengah itu juga menutup jalur penerbangan komersial pada Senin, 5 Juni 2017, karena menuding Qatar membiayai kelompok “ekstremis”. (EZ/Salam-Online)
Sumber: Reuters