Wantim MUI: Tuduhan terhadap Qatar tak Benar, Konflik Timteng tak Terlepas dari Skenario Global

Ketua Dewan Pertimbangan MUI Prof Dr HM Din Syamsuddin menggelar jumpa pers, Rabu (7/6) usai pertemuan dengan tokoh dan pimpinan ormas Islam di kantor MUI, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, terkait dengan ketegangan politik dan keamanan di kawasan teluk Arab. (Foto: EZ/Salam-Online)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Empat negara Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada Senin (5/6). Hal ini memicu ketegangan diplomatik baru di Timur Tengah. Saudi Arabia, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Mesir menyatakan Qatar mendukung gerakan terorisme.

Gerakan dimaksud yang didukung Qatar itu, antara lain, adalah Ikhwanul Muslimin dan Hamas Palestina.

Ketegangan yang terjadi di kawasan Timur Tengah ini tentu saja jadi sorotan dunia,termasuk di Indonesia. Berbagai kalangan, termasuk pimpinan ormas Islam di Indonesia menyatakan keprihatinannya.

Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) MUI Prof Dr HM Din Syamsuddin menyebut konflik yang terjadi di kawasan teluk Arab itu tak terlepas dari skenario global dan upaya adu domba di antara negara-negara Muslim.

“Kejadian di timur tengah tersebut, tidak lepas dari skenario global, ini dilakukan dan terjadi dengan apa yang disebut sebagai perang proxy war,” terang Din saat membacakan pernyataan sikap Wantim MUI, Rabu (7/6).

Baca Juga

Din menilai, konflik yang terjadi saat ini sebagai dampak pengaruh kunjungan Presiden Donald trump ke Arab Saudi baru-baru ini.

“Saya jadi teringat saat kunjungan Donald Trump ke Saudi Arabia, dia (Trump) menyampaikan agar negara-negara Islam memerangi terorisme sendiri, tidak perlu Amerika terlibat. Ini saya kira sebuah perintah dan pesan, maka tuduhan dari Saudi Arabia bahwa Qatar mendukung terorisme itulah yang harus ditabayunkan. Saya tidak berpihak kepada salah satu ya, (tapi) saya melihat tuduhan tersebut tidak benar,” tandas Din.

Ditanya apakah benar Qatar terlibat membantu mendanai terorisme, mantan Ketua Umum MUI ini justru menepis hal itu. Din mengatakan bahwa Qatar adalah negara Islam yang menginisiasi terselenggaranya forum tokoh-tokoh Islam di Amerika Serikat.

“Qatar itu cukup aktif memrakarsai diskusi, membicarakan ekonomi dunia. Saya kira Qatar moderat dan punya kecenderungan pada perdamaian. Ini semua adalah kepentingan Amerika. Sekarang kita ketahui dunia mengalami krisis energi, minyak dan gas uranium. Sementara Qatar adalah penghasil gas terbesar dunia,” kata mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini. (EZ/Salam-Online)

Baca Juga