4 Negara Arab Mulai Izinkan Qatar Lintasi Wilayah Udara Mereka

DUBAI (SALAM-ONLINE): Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan Bahrain, yang telah mengisolasi Qatar mulai mengizinkan pesawat Qatar untuk terbang melintasi wilayah udara mereka jika dalam keadaan darurat, pada Ahad (30/7), lansir Reuters, Senin (31/7).

Keempat negara tersebut pada 5 Juni lalu memutuskan hubungan dengan Qatar pada jalur laut, udara dan darat. Blok Saudi ini juga menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Qatar, lantaran menuduh negara kecil kaya ini mendukung “terorisme”.

Qatar meminta Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) untuk melakukan sebuah pertemuan khusus—yang dijadwalkan pada Senin (31/7)—untuk membahas masalah ini.

Kantor berita Arab Saudi, Saudi Press Agency (SPA), pada Ahad (30/7) mengutip sebuah pernyataan dari otoritas penerbangan negara kerajaan ini (GACA) bahwa mereka telah menyetujui koridor darurat udara, yang diidentifikasi berdasarkan pengawasan ICAO. Koridor udara itu akan dibuka mulai 1 Agustus.

“Sembilan koridor telah diidentifikasi, termasuk satu di ruang udara internasional di atas laut Mediterania yang akan dipantau oleh pihak berwenang Mesir,” kata SPA dalam laporannya mengutip sebuah pernyataan GACA, Senin (31/7).

Namun Kementerian Transportasi dan Komunikasi Qatar serta otoritas penerbangannya menolak keempat negara tersebut mengambil keputusan seperti itu, demikian kantor berita QNA melaporkan.

Baca Juga

Qatar meminta negara-negara tersebut untuk tidak membocorkan “informasi palsu” menjelang pertemuan ICAO di Montreal pada Senin.

Dewan pemerintahan 36 negara ICAO dapat bertindak untuk menyelesaikan perselisihan yang disampaikan oleh Qatar. Namun intervensi semacam itu jarang dan memakan waktu karena PBB biasanya menegosiasikan perselisihan melalui konsensus.

Sebelumnya, Arab Saudi, Mesir, Bahrain dan Uni Emirat Arab diberitakan telah sepakat untuk menjalin dialog dan negosiasi dengan Qatar. Keputusan tersebut diambil setelah menteri luar negeri dari keempat negara Teluk-Arab bertemu di Manama, Bahrain, pada Ahad (30/7). (EZ/Salam-Online)

Sumber: Reuters

Baca Juga