Di Pertemuan Ulama dan Dai Internasional, MUI Optimis Umat Bersatu

Prof Dr Yunahar Ilyas

PADANG (SALAM-ONLINE): Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Prof Dr Yunahar Ilyas hadir dalam pertemuan (Multaqo) Ulama dan Dai se-Asean, Afrika dan Eropa, yang digelar oleh Yayasan al-Manarah al-Islamiyah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Padang.

Acara yang dilaksanakan mulai Senin (17/7) sampai Kamis (20/7) itu bertemakan “Persatuan Umat”. Berkaitan dengan hal itu Yunahar sendiri Optimis persatuan umat akan terjalin. Menurut Yunahar, Umat Islam sudah terbiasa menghadapi perbedaan pendapat.

“Artinya kita optimis, tapi berangkat dari realitas,” ujar Yunahar saat ditemui Islamic News Agency (INA) usai menjadi pembicara di Multaqo Ulama dan Dai di Hotel Grand INNA, Padang, Rabu (19/7).

Kendati demikian, Yunahar menjelaskan bahwa umat sendiri harus membedakan mana perbedaan dan mana penyimpangan. Menyikapi perbedaan, kata dia, jangan disikapi dengan seperti menyikapi penyimpangan, begitu pula sebaliknya.

Baca Juga

“Harus dibedakan mana yanng perbedaan pendapat, mana penyimpangan,” kata Yunahar.

MUI sendiri sebelumnya telah menetapkan 10 kriteria penyimpangan kelompok yang harus diwaspadai umat Islam, yaitu: mengingkari salah satu dari rukun iman yang 6, meyakini dan atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dengan Alquran dan Sunnah, meyakini turunnya wahyu setelah Al-Qur’an, mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi Al-Qur’an, melakukan penafsiran Al-Qur’an yang tidak berdasarkan kaidah-kaidah tafsir, mengingkari kedudukan hadits Nabi sebagai sumber ajaran Islam, menghina, melecehkan dan atau merendahkan para nabi dan rasul, mengingkari Nabi Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir, serta mengubah, menambah dan atau mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan oleh syariah, seperti haji tidak ke baitullah, shalat wajib tidak 5 waktu, dan mengkafirkan sesama Muslim tanpa dalil syar’i seperti mengkafirkan Muslim hanya karena bukan kelompoknya.

N. Malisye (INA)

Baca Juga