Di Tengah Perang, Yaman Dijangkiti Wabah Kolera Terburuk di Dunia

SALAM-ONLINE: Wabah kolera terburuk di dunia terbentang di tengah perang dan krisis kemanusiaan, melumpuhkan fasilitas kesehatan, air bersih dan sanitasi, menciptakan berbagai penyakit di Yaman, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan pada Rabu (26/7).

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia dan Program Pangan Dunia, UNICEF, seperti dilansir DailySabah, Kamis (27/7/2017),mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa 2 juta anak-anak Yaman kekurangan gizi, membuat mereka rentan terhadap kolera.

Hampir 80 persen anak-anak Yaman memerlukan bantuan kemanusiaan segera di tengah hancurnya sistem kesehatan negara tersebut dalam menghadapi perang selama dua tahun, pernyataan tersebut menambahkan.

“Negara ini berada di ambang kelaparan, dengan lebih dari 60 persen penduduk tidak tahu dari mana makanan mereka selanjutnya akan datang,” kata Direktur Eksekutif Anak-anak UNICEF, Anthony Lake, Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia (WFP), David Beasley, dan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Pejabat PBB mengatakan sekitar 400.000 kasus dugaan kolera dan hampir 1.900 kematian telah dicatat sejak April lalu.

“Kami sekarang meminta komunitas internasional untuk melipatgandakan dukungannya untuk rakyat Yaman. Jika kita gagal melakukannya, malapetaka yang telah kita lihat di depan mata kita, akan membekas di masa depan,” pejabat PBB itu mengingatkan.

Baca Juga

Bertahun-tahun konflik di Yaman dengan infrastruktur sanitasi yang runtuh telah berkontribusi terhadap penyebaran infeksi tersebut.

Konflik mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir, begitu pula dengan wabah kolera sejak April lalu.

Dua tahun perang antara pemberontak Syiah Houthi dengan pasukan pemerintah yang didukung oleh sebuah koalisi militer pimpinan Arab Saudi, telah membunuh lebih dari 8.000 orang dan melukai 45.000 lainnya. (EZ/Salam-Online)

Sumber: Dailysabah

Baca Juga