Ketua MPR: Di Tengah Kegaduhan Politik, Mosi Integral Natsir Seharusnya Jadi Landasan Persatuan

Seminar Nasional Memperingati Mosi Integral Natsir, Sabtu (5/8/2017) di Gedung Merdeka, Jl Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat. (Foto: MUS/Salam-Online)

BANDUNG (SALAM-ONLINE): Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) menggelar seminar untuk memperingati lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) lewat perjuangan seorang tokoh bangsa, DR Mohammad Natsir, yang dikenal dengan Mosi Integralnya.

Ketua MPR Zulkifli Hasan menilai Mosi Integral Natsir sebagai pemersatu bangsa yang awalnya akan tercabik-cabik paska kemerdekaan. Usaha yang dilakukan Natsir itu pun pantas dijadikan proklamasi kedua lahirnya bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, di tengah kegaduhan politik yang dialami bangsa Indonesia saat ini, menurut Zulkifli, Mosi Integral Natsir mestinya bisa menjadi landasan persatuan.

“Mosi integral nasir seharusnya menjadi landasan persatuan,” harap Zulkifli dalam seminar nasional yang diselenggarakan atas inisiasi MPR dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Gedung Merdeka, Jl Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (5/8).

Seminar ini, kata Zulkifli, bertujuan untuk meredakan kegaduhan dan silang sengketa yang saat ini terjadi di tengah bangsa Indonesia.

Terlebih, stigma terhadap umat Islam dengan tuduhan sebagai anti Pancasila dan NKRI saat ini telah dipropagandakan oleh segelintir kelompok. Seharusnya, ujarnya, lahirnya Mosi Integral Natsir menjadi contoh bagaimana jasa umat Islam atas keutuhan bangsa dan negara ini.

Baca Juga
Ketua MPR Zulkifli Hasan bersama para pembicara Seminar Nasional Memperingati Mosi Integral Natsir, Sabtu (5/4/2017), di Gedung Merdeka, Jl Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat. (Foto: MNM/Salam-Online)

Bagi Zulkifli, antara Islam dan Indonesia sudah lama berdampingan. Oleh karenanya dia menganggap umat Islam yang menjalankan agamanya dengan baik dan benar adalah sosok yang Pancasilais sesungguhnya.

“Bagi pembaca sejarah yang baik, tidak akan gegabah mendikotomikan antara Islam dengan indonesia,” tegas Zulkifli.

Untuk mengingatkan, Dr Mohammad Natsir, tokoh partai Islam Masyumi, saat menjabat sebagai Perdana Menteri Republik Indonesia Serikat (RIS), 1950-51, berhasil mengembalikan Indonesia ke dalam wadah Negara Kesatuan RI (NKRI).

Mosi Integral Natsir yang dipidatokannya di parlemen pada 3 April 1950 diakui sebagai bukti peran pentingnya dalam mengembalikan Indonesia menjadi negara kesatuan. RIS yang terpecah menjadi 17 negara bagian pada 27 Desember 1949, akhirnya kembali menjadi negara kesatuan. (NM/Salam-Online)

Baca Juga