Komnas HAM: Video Demo Libatkan Anak Berisi ‘Bunuh Menteri’ tak Sesuai dengan Adab Indonesia

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Komisoner Komnas HAM, Dr Maneger Nasution memandang aksi demo yang melibatkan anak-anak dan berisi ujaran kebencian yang terdapat pada video berdurasi singkat 1:03 menit di Youtube tidak sesuai dengan keadaban ke-Indonesiaan.

“Itu melanggar hak asasi anak. Sebab, dalam perspektif HAM, setiap anak berhak untuk tidak dilibatkan di dalam peristiwa-peristiwa yang mengandung unsur kekerasan (pasal 63 UU No.39 tahun 1999 tentang HAM,” ujar Maneger dalam keterangan tertulis yang diterima Salam-Online, Senin (14/8).

Seejatinya, menurut Maneger, negara hadir, khususnya kepolisian negara untuk menginvestigasi kebenaran video itu. Sekira benar adanya, pihak-phak yang dengan sengaja memanfaatkan anak untuk kepentingan-kepentingan tertentu, semestinya diproses secara profesional, independen dan tidak diskriminatif sesuai dengan hukum yang berlaku.

“Komnas HAM juga  mengajak agar semua pihak, baik pro maupun kontra dengan kebijakan pemerintah tersebut, menahan diri dan tidak memanfaatkan anak untuk kegiatan atau aktivitas yang sangat membahayakan tumbuh kembang anak,” terangnya..

Ia berharap, sebaiknya saluran aspirasi atas suatu kebijakan pemerintah dilakukan sesuai mekanisme hukum yang tersedia, dilakukan dengan elegan dan mengedepankan dialog.

Baca Juga

“Komnas HAM mengajak, mari kita hadirkan kepercayaan bahwa negara khususnya pemerintah berkenan mendengar setiap aspirasi warga negaranya,”jelasnya.

Sebelumnya, seperti diberitakan sejumlah media online, sebuah Video aksi demo yang diduga melibatkan para santri NU berisi penolakan rencana pemerintah menerapkan Full Day School (FDS) beredar di media sosial. Yang membuat miris, sambil berjingkrak-jingkrak, aksi demo yang melibatkan anak-anak itu, meneriakkan seruan, “Bunuh, bunuh, bunuh menterinya sekarang juga!”

Jika tema aksi demo itu adalah menolak FDS, maka bisa diduga menteri yang dimaksud adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy yang dikenal sebagai “orang Muhammadiyah”. (EZ/Salam-Online)

Baca Juga