Peringati Mosi Integral Natsir, Ketua MPR: “Tidak Mungkin Ulama Mau Ganti NKRI”

Ketua MPR Zulkifli Hasan di hadapan awak media usai Seminar Nasional Memperingati Mosi Integral Natsir, Sabtu (5/8/2017), di Gedung Merdeka, Jl Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat. (Foto: MNM/Salam-Online)

BANDUNG (SALAM-ONLINE): Lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada 17 Agustus 1950, paska terpecahnya Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS), tidak bisa dilepaskan dari peran Tokoh Islam sekaligus Tokoh Bangsa, DR Mohammad Natsir.

Mohammad Natsir yang saat itu menjabat Perdana Menteri RIS (1950-51) tidak setuju dengan hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) yang membuat Indonesia menjadi terpecah. Ia menemukan jalan keluar agar Indonesia tidak terpecah menjadi negara federal. Akhirnya lahirlah upaya pemersatuan oleh Natsir yang kemudian disetujui banyak pihak.

Indonesia yang terbagi menjadi 17 negara bagian, atas upaya Natsir, hal itu tidak berlangsung lama. Indonesia sejak saat itu, setelah pidato Natsir pada 3 April 1950 di parlemen, yang dikenal dengan Mosi Integralnya tersebut, berhasil mengembalikan Indonesia menjadi negara kesatuan. Upaya tersebut kemudian dikenal sebagai Mosi Integral Natsir.

Melihat sejarah perjuangan seorang ulama, Mohammad Natsir, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan berkesimpulan bahwa negara ini bisa bertahan adalah karena peran para ulama.

Di tengah kegaduhan politik yang saat ini terjadi, tuduhan makar, Anti NKRI dan Pancasila terhadap ulama dan umat Islam oleh sebagian kelompok, Zulkifli mengajak agar bangsa ini kembali melihat sejarah perjuangan ulama dan umat Islam.

Baca Juga

“Tidak mungkin ulama ingin mengganti NKRI apalagi Pancasila. Ulama kita yang mempertahankan (NKRI dan Pancasila),” ujar Zulkifli saat menghadiri Seminar Nasional memperingati Mosi Integral Natsir di Gedung Merdeka, Jl Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (5/8).

Seminar Nasional Memperingati Mosi Integral Natsir di Gedung Merdeka, Jl Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (5/8/2017). (Foto: MUS/Salam-Online)

Dalam acara seminar yang diselenggarakan oleh MPR, bekerjasama dengan ICMI Jabar, Zulkifli berharap, dengan kembali melihat sejarah, bangsa indonesia bisa bersatu dan tidak saling memfitnah. Apalagi menuduh umat Islam sebagai anti NKRI dan Pancasila.

“Penting kita mengingat sejarah, dengan Mosi Integral Natsir yang kita seminarkan hari ini, saya mengajak mari kita perkuat persatuan, hilangkan silang sengketa, hilangkan saling fitnah, jaga persatuan,” pinta Zulkifli. (MNM/Salam-Online)

Baca Juga