Sekjen PBB: Segala Bentuk Penjajahan di Tanah Palestina Harus Dihentikan

Sekjen PBB Antonio Guterres (kiri) dan PM Palestina Rami al-Hamdallah (kanan) saat menggelar konferensi pers bersama di Kantor Perdana Menteri di Ramallah, West Bank, Palestina, Selasa (29/8). (Foto: Issam Rimawi/Anadolu)

RAMALLAH (SALAM-ONLINE): Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan, pembangunan permukiman yang didirikan penjajah Zionis “Israel” di wilayah Palestina, merupakan tindakan ilegal dan harus segera dihentikan.

Menurutnya, pembangunan permukiman itu merupakan hambatan dari upaya berbagai pihak untuk mengupayakan perdamaian.

“Pembangunan permukiman ‘Israel’ (di West Bank) itu ilegal, dan merupakan hambatan yang harus disingkirkan,” ujar Guterres dalam konferensi persnya di Ramallah, Palestina, Selasa (29/8), kantor berita Anadolu melaporkan, Rabu (30/8).

Guterres, yang ditemani Perdana Menteri Palestina Rami al-Hamdallah dalam konferensi persnya mengatakan, untuk mewujudkan perdamaian di Yerusalem, “Israel” harus menghormati Palestina sebagai negara yang berdaulat. Oleh karena itu, segala bentuk pendudukan dan penjajahan di tanah Palestina harus segera dihentikan.

Sementara itu, PM al-Hamdallah meminta PBB turut serta melindungi warga Muslim Palestina dan situs umat Islam di Tanah Suci Al-Aqsha dari serangan Zionis “Israel” yang berulang kali melakukan pelanggaran aturan internasional. Sebagai organisasi yang menaungi negara-negara di dunia, lanjut al-Hamdallah, PBB memiliki kewenangan untuk itu.

“Kegagalan ‘Israel’ mematuhi implementasi dari resolusi PBB memberi dampak kerugian bagi rakyat Palestina dan melemahkan kredibilitas PBB, serta akan melanggengkan konflik di wilayah Timur Tengah,” ucapnya.

PM al-Hamdallah juga menegaskan bahwa para pemimpin di negaranya akan selalu mendukung pihak-pihak yang terus mengupayakan kemerdekaan Palestina.

Baca Juga
Pembangunan permukiman ilegal yang sedang dilakukan penjajah Zionis “Israel” di atas tanah Palestina di Yerusalem. (Foto: Anadolu Agency)

Dalam mewujudkan hal tersebut, ia juga menyatakan akan terus memperjuangkan agar Palestina menjadi entitas negara-bangsa yang diakui semua negara secara de facto dan de jure.

“(Kami) mendukung pendirian negara Palestina—dengan ibukota Yerusalem Timur—melalui perjuangan dan aksi internasional,” tegasnya.

Pada Senin (28/8) lalu, Guterres telah menyelesaikan kunjungannya  ke wilayah jajahan “Israel” dan bertemu dengan Perdana Menteri penjajah, Benjamin Netanyahu.

Pada Rabu (30/8) hari ini, mantan Perdana Menteri Portugal itu diagendakan untuk mengunjungi wilayah yang diblokade Zionis “Israel”, Perbatasan Gaza. (al-Fath/Salam-Online)

Sumber: Anadolu

Baca Juga