Dinilai Lamban Tangani Rohingya, Indonesia Diminta Peka sebagai Negara Muslim Terbesar di Dunia

Aksi Solidaritas untuk Muslim Rohingya, Ahad (3/9/2017) di area Car Free Day, Bundaran HoteI Indonesia, Jakarta Pusat. (Foto: MNM/Salam-Online)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Komite Advokasi untuk Muslim Rohingya Arakan (Kamra) menilai Pemerintah Indonesia lamban dalam menangani pembantaian terhadap Muslim Rohingya yang dilakukan otoritas Myanmar di negara bagian Rakhine, Myanmar.

Padahal, menurut Sekjen Kamra, Bernard Abdul Jabbar, korban akibat genosida (pembantaian besar-besaran untuk pemusnahan etnis) tersebut semakin bertambah. Para pengungsi yang berhasil melarikan diri pun, khususnya di Indonesia, tidak terurus dengan baik.

“Pemerintah sangat lamban, kenapa diam saja terhadap Myanmar? Di Indonesia saja ada empat ribu pengungsi Rohingnya enggak terurus,” kata Bernard saat menghadiri Aksi Solidaritas Rohingya di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Ahad (3/9).

Hingga saat ini, kekerasan yang dialami oleh Muslim Rohingya belum juga berakhir. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan akibat kekerasan yang dialami, lebih dari 168.000 Warga Rohingya meninggalkan tanah kelahirannya di Myanmar sejak tahun 2012. Pada Oktober 2016, tindakan kekerasan Militer memaksa sekitar 87.000 orang Rohingya melarikan diri ke Bangladesh.

PBB memperkirakan ada sebanyak 420.000 pengungsi Rohingya di Asia Tenggara. Sekitar 150.000 kini berada di Malaysia. Selain itu, 5.000 lainnya bertahan di Thailand.

Baca Juga

Atas fakta tersebut, menurut Bernard, Indonesia seharusnya menunjukkan kepekaannya sebagai negara Muslim terbesar di dunia dan terdekat dengan Myanmar.

“Kita paling dekat, harusnya bisa jadi contoh dunia dengan umat Islam kita yang terbesar di dunia. Pemerintah harus bersungguh-sungguh mencari jalan keluar,” pinta Bernard.

Selain itu, Bernard juga meminta masyarakat Indonesia, khususnya yang Muslim, untuk aktif menyuarakan kepedulian terhadap Warga Rohingya. Dia juga mengajak untuk selalu memberi bantuan dalam bentuk apapun.

“Apakah kalian tega melihat semua ini? Apa kalian tega melihat ini terjadi terhadap saudara-saudara kita,” ungkap Bernard. (MNM/Salam-Online)

Baca Juga