Korps Mahasiswa-GPII Desak Aktivis HAM Internasional Serius Perhatikan Genosida Etnis Rohingya
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Setelah mencermati tindakan militer Myanmar Yang secara membabi buta melakukan tindakan kekerasan terhadap etnis Muslim Rohingya, Ketua Umum Korps Mahasiswa Gerakan Pemuda Islam Indonesia (Kopma-GPII), Zulfikar Fauzi, mendesak aktivis HAM internasional untuk memberikan perhatian serius.
Dalam hitungan 12 hari kurang lebih 800 orang meregang nyawa, termasuk perempuan dan anak-anak.
“Karena itu, kami mendesak para aktivis HAM Internasional untuk memberikan perhatian serius mengatasi genosida etnis Rohingya,” kata Zulfikar kepada Salam-Online, Selasa (5/9/2017).
Ia juga mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera mengambil langkah cepat dan tegas.
“PBB harus mengambil alih penanganan dari pemerintah Myanmar yang terbukti melakukan pembiaran terhadap pembunuhan tersebut,” ujarnya.
Pria yang biasa disapa Mat Peci ini menegaskan, hadiah nobel yang diberikan kepada Aung San Suu Kyi patut dikembalikan karena peraihnya dianggap melakukan pengkhianatan.
“Hadiah itu patut dikembalikan, karena Aung San Suu Kyi adalah seorang pengkhianat, penjajah dan pembunuh. Tidak layak dia menerima hadiah nobel itu,” tegas Mat Peci. (EZ/Salam-Online)