Tanggapi Aksi untuk Rohingya, Politisi: Tak Ada yang Salah Gunakan Solidaritas Islam

Sejumlah narasumber menghadiri Pengajian Bulanan yang digelar PP Muhammadiyah bertema ‘Kebijakan Politik dan Bantuan Kemanusiaan bagi Muslim Rohingya’, JUmat (8/9) malam di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jl Menteng Raya No 62, Jakarta Pusat. (Foto: al-Fath)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Hajriyanto Thohari mendukung aksi solidaritas umat Islam terhadap Muslim Rohingya yang digelar di berbagai daerah. Dia juga menyitir pendapat sebagian kalangan yang tidak senang jika aksi solidaritas terhadap Muslim Rohingya dibalut dengan nuansa persaudaraan seiman.

“Sebagai elemen penting bangsa dan umat, tidak ada yang salah dengan reaksi dan respons yang diberikan terhadap apa yang menyangkut etnis Rohingya dengan menggunakan bahasa agama. Karena memang agama mengajarkan agar memiliki ukhuwah Islamiyah yang melahirkan solidaritas Islam,” katanya dalam pengajian politik bulanan PP Muhammadiyah dengan tema ‘Kebijakan Politik dan Bantuan Kemanusiaan bagi Rohingya‘ di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jl Menteng Raya No 62, Jakarta, Jumat (8/9/2017) malam.

Politisi Partai Golkar ini juga berpendapat bahwa penggunaan istilah-istilah keagamaan dengan tujuan menggalang persatuan dan solidaritas telah banyak dilakukan oleh para pendahulu bangsa. Bahkan, dalam pandangannya, aksi penolakan kekerasan yang dilakukan pemerintah Myanmar terhadap Muslim Rohingya merupakan bagian dari pelaksanaan amanat UUD 1945.

“Tidak ada yang salah menggunakan solidaritas Islam. Karena dulu pejuang Islam menggunakan solidaritas Islam untuk melawan penjajah. Pembukaan UUD 1945 juga mengajarkan kepada kita bahwa tujuan membentuk Republik Indonesia adalah melindungi segenap bangsa,” ujar Hajriyanto.

Baca Juga

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid juga memiliki pandangan yang senada dengan mantan sejawatnya di parlemen itu.

“Jadi apabila kemudian bangsa Indonesia memberikan solidaritas, memperjuangkan dan mengingatkan pemerintah agar melakukan tindakan yang segera, sesungguhnya hanya melaksanakan tuntutan UUD, melanjutkan apa yang dilakukan Bung Karno ketika memanfaatkan (Konferensi) Asia-Afrika di tahun 1955 untuk berpihak kepada kemerdekaan bangsa-bangsa di Asia dan Afrika,” jelasnya.

Politisi PKS ini ikut mengapresiasi aksi solidaritas umat Islam di sejumlah daerah yang berlangsung aman, damai dan tertib. Menurutnya, aksi pembantaian terhadap etnis Rohingya di Myanmar merupakan tragedi kemanusiaan yang menggugah rasa kemanusiaan semua manusia.

“Peristiwa (aksi solidaritas) yang sangat luar biasa di Masjid An-Nuur di Magelang ternyata tertib dan damai, berkumpul beribu-ribu warga. Tidak satu pun bom molotov maupun bom-bom lainnya. Bahkan yang unik TNI begitu banyak membeli logistik untuk disumbangkan secara gratis ke saudara-saudara kita (Muslim) Rohingya,” ungkap Hidayat. (al-Fath/Salam-Online) 

Baca Juga