Rohingya Dibantai dan Diusir, Menlu Turki: “Banyak Negara Muslim, ke Mana Mereka? Kenapa Diam?”

Menlu Turki Mevlut Cavusoglu

ANTALYA (SALAM-ONLINE): Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Catasoglu pada Sabtu (2/9/2017) mengecam sepi dan diamnya negara-negara Muslim lainnya terkait kepedulian mereka terhadap nasib Muslim Rohingya yang saat ini mengalami penindasan, pembantaian dan diusir dari tempat tinggal mereka di Myanmar.

“Ada banyak negara Muslim, ke mana mereka? Kenapa mereka diam?” kata Mevlut Cavusoglu dengan nada bertanya pada sebuah acara perayaan Idul Adha di provinsi Mediterania Antalya, Sabtu (2/9), kantor berita Anadolu melaporkan.

Dia mengatakan bahwa Turki telah mengirimkan lebih dari $70 juta untuk bantuan kemanusiaan kepada Muslim Rohingya. Dia heran, tak ada negara di dunia yang benar-benar menunjukkan kepedulian terhadap Rohingya lebih daripada Turki.

Namun, dia menambahkan, tidak cukup untuk memberikan bantuan dalam dua minggu. “Kita perlu mengadakan pertemuan di New York dengan sekretaris jenderal PBB, pemimpin negara-negara Muslim, organisasi internasional, kepala Komisi Penasihat PBB di Negara Rakhine, Kofi Annan, dan pemimpin lainnya untuk memecahkan masalah ini,” tukasnya.

Kekerasan meletus di negara bagian Rakhine di Myanmar pada 25 Agustus ketika pasukan keamanan negara tersebut melancarkan operasi terhadap komunitas Muslim Rohingya. Ini memicu masuknya pengungsi baru ke negara tetangga Bangladesh, meskipun negara tersebut menutup perbatasannya untuk para pengungsi.

Baca Juga

Laporan media menyebut pasukan keamanan Myanmar menggunakan kekuatan yang tidak proporsional, mengusir ribuan warga desa Rohingya dan menghancurkan rumah mereka dengan mortir dan senapan mesin.

Daerah ini telah mengalami ketegangan, terutama sejak kekerasan komunal yang terjadi pada 2012 antara penduduk mayoritas Budha dengan minoritas Muslim Rohingya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut akibat kekerasan yang dialami, lebih dari 168.000 Warga Rohingya meninggalkan tanah kelahirannya di Myanmar sejak 2012. Pada Oktober 2016, tindakan kekerasan Militer memaksa sekitar 87.000 orang Rohingya melarikan diri ke Bangladesh. (S)

Sumber: Anadolu

Baca Juga