Rusia dan Uni Eropa Apresiasi Keaktifan Indonesia dalam Penyelesaian Tragedi Rohingya

Dubes Rusia untuk Indonesia Mikhail Yurievich Galuzin menyampaikan paparannya dalam Diskusi Publik ‘Ambassador Talk: Gerakan Kemanusiaan, Terorisme dan Implikasinya pada Politik Global’, Rabu (25/10/2017), di Ruang Fraksi PKS, Gedung DPR, Senayan, Jakarta. (Foto: al-Fath/Salam-Online)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI menggelar diskusi publik bertajuk ‘Ambassador Talk: Gerakan Kemanusiaan, Terorisme dan Implikasinya pada Politik Global’ di ruang Fraksi PKS, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (25/10/2017).

Dalam diskusi ini, hadir sejumlah tokoh penting yang menjadi pembicara utama, yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Yurievich Galuzin, Representative Uni Eropa untuk Indonesia bidang Politik dan Komunikasi Rafael de Bustamante Tello, serta anggota Komisi I DPR RI Dr Sukamta.

Sejumlah isu krusial mulai dari terorisme, krisis pengungsi, tragedi kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya, serta kemerdekaan Palestina dibahas secara hangat pada acara tersebut. Dalam sambutannya, Menlu Retno menyampaikan peranan Indonesia dalam upayanya mengatasi berbagai permasalahan kemanusiaan yang terjadi di dunia, khususnya masalah yang dihadapi etnis Rohingya di Myanmar.

Menurut Retno, kalau kita perhatikan dalam enam pekan terakhir ini isu yang terkait masalah kemanusiaan sangat mendominasi pembicaraan internasional. Ia mengungkapkan, pada Sidang Umum PBB, isu ini, terutama yang terkait di Rakhine State, Myanmar, sangat mendominasi pembicaraan.

“Komunikasi kami dengan teman-teman diplomat dan fraksi PKS sangat baik sekali. Kita coba tawarkan untuk membantu. Isu Rakhine ini menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia,” ujarnya.

Mantan duta besar untuk Belanda ini juga menyampaikan tahapan-tahapan diplomasi yang ditempuh Indonesia dalam upayanya memediasi konflik yang terjadi antara pemerintah Myanmar dengan etnis Rohingya yang menjadi korban persekusi dan pembantaian massal.

Baca Juga

“4 September lalu saya diutus Pak Presiden untuk ke Bangladesh dan Myanmar. Bapak mengatakan ‘go meet them and talk!’ Tiga hal yang kita sampaikan, pertama concern kami dan dunia atas apa yang terjadi di Rakhine State. Kedua, berharap agar situasi tidak memburuk, terakhir kami menawarkan bantuan,” terangnya.

Selain itu, Retno menjelaskan mengenai solusi 4 Plus 1 Formula yang ditawarkan oleh Indonesia dalam upayanya membantu penyelesaian krisis yang menimpa etnis Rohingya yang saat ini terpaksa mengungsi secara besar-besaran ke Bangladesh.

Sementara itu, Dubes Rusia mengapresiasi upaya aktif pemerintah Indonesia dalam mengatasi sejumlah krisis kemanusiaan yang tengah melanda sejumlah negara.

“Saya sangat terkesan dengan apa yang disampaikan Menteri Retno dalam mendukung penuh bantuan kemanusiaan bagi mereka yang membutuhkan di wilayah konflik. Ini merupakan salah satu pendekatan yang digunakan dalam mengatasi konflik internasional. Kita juga mendukung 4 Plus 1 Formula seperti yang disampaikan Menlu Retno,” kata Mikhail.

Senada dengan Mikhail, wakil Uni Eropa juga melihat bahwa Indonesia saat ini sudah sangat aktif dalam berupaya mengatasi permasalahan internasional. Hal itu, menurutnya, butuh dukungan komunitas internasional.

“Dia (Retno) merupakan Menlu pertama yang berhasil mengunjungi Myanmar setelah tragedi 25 Agustus (penyerangan terhadap etnis Rohingya di Rakhine oleh tentara Myanmar). Kami sangat memperhatikan permasalahan ini,” ucap Rafael. (al-Fath/Salam-Online)

Baca Juga