GARUT (SALAM-ONLINE): Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF) Ulama, Habib Muhammad Rizieq Syihab turut menyampaikan pesan-pesannya dalam acara Tabligh Akbar di Lapangan Kerkof, Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat, Sabtu (11/11/2017).
Kehadiran Habib Rizieq memang bukan dalam bentuk fisik, melainkan melalui suara. Dari rekaman yang diperdengarkan melalui pengeras suara, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu menyampaikan pesan-pesannya sekitar 25 menit dalam acara Tabligh Akbar yang bertema ‘Garut Bumi Islam” tersebut.
Dari Bumi Islam Garut, Sabtu (11/11), Salam-Online menyimak pesan-pesan yang disampaikan Habib Rizieq, antara lain, agar umat Islam memahami Al-Qur’an untuk menjadi Muslim yang seutuhnya, Ia mengajak umat Islam agar tidak surut meski mendapatkan penolakan dalam berdakwah.
Untuk itu, Habib Rizieq juga mengingatkan agar umat Islam jangan lupakan sejarah terkait sikap terhadap gejolak munculnya komunisme. Penolakan dan gangguan dalam berdakwah, ungkapnya, dilakukan oleh PKI.
“Lawan komunisme. Harus tegas dan tidak ada kompromi. Maka jangan lupa pada sejarah, dulu yang mengganggu pengajian adalah PKI. Mengganggu pesantren adalah PKI. Dulu yang mengganggu masjid adalah PKI. (Karena itu, untuk melawan PKI), senantiasa bersaudara, bersatu, jangan terpecah belah,” seru Habib Rizieq yang berada di Madinah saat menyampaikan pesan-pesannya di acara Tabligh Akbar itu.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, tuturnya, juga berpesan: ‘Alaikum bil jamaa’ah. Wajib bersatu, berjamaah, bekerja sama.
“Bersatulah sesama Muslim, maka di sana ada pertolongan Allah bersama para jamaah,” terangnya. (EZ/Salam-Online)