GNPF: Ulama, Habaib, Umat Islam, Semuanya Adalah Pemegang Saham NKRI

Segenap umat Islam yang mengikuti acara Tabligh dan Reuni Akbar Reuni Pra-212 antusias menyimak orasi yang disampaikan Ketua GNPF-Ulama Ustadz Bachtiar Nasir di Lapangan Kerkof, Garut, Sabtu (11/11/2017). (Foto: EZ)

GARUT (SALAM-ONLINE): Bangsa Indonesia dibangun oleh para ulama, habaib dan ormas-ormas Islam. Ulama memulai perjuangan untuk bangsa dengan shalawat dan rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.

Demikian diungkapkan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Ustadz Bachtiar Nasir (UBN) dalam orasinya pada acara Tabligh Akbar yang digelar di Lapangan Kerkof Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat pada Sabtu (11/11/2017).

“Para ulama dan habaib tidak bisa kita lupakan jasanya, Indonesia merdeka karena jasa para ulama dan habaib dan warga keturunan Arab,” kata UBN.

Belanda, tutur UBN, takut dengan organisasi besar yang dipimpin oleh Alawiyin Jamiat khair pada zaman pra kemerdekaan.

“Pada saat itu Jamiat Khair dibubarkan, maka Al Irsyad berdiri, PERSIS berdiri, Muhammadiyah berdiri, Nahdlatul Ulama (NU) berdiri, umat Islam semuanya adalah para pemegang saham NKRI,” papar UBN.

Baca Juga

Saat itu, lanjut UBN, bangsa Indonesia belum berdiri. Lantas, melalui para ulama tanah melayu,  menginspirasikan para pemuda dengan sumpah pemudanya.

“Tanah air Indonesia kemudian lahir dari titah ulama yang ditaati. Dari sini kita juga bisa membangkitkan semangat para pemuda Garut. Siap membela Islam?” tanya UBN yang dijawab, “Siaaap…!” oleh jamaah Tabligh Akbar yang memadati Lapangan Kerkof Garut.

Pembina AQL Islamic Center ini mengajak para pemuda Garut untuk menjadi seperti Muhammad Al Fatih. Pada usia muda sudah menghafal Al-Qur’an.

“Muhammad Al-Fatih di usianya yang sangat muda sudah menghapal Al-Qur’an, dapat menguasai berbagai disiplin ilmu, menguasai berbagai beladiri dan senjata serta mampu menguasai publik dengan gigih dan percaya diri,” terangnya. (EZ/Salam-Online)

Baca Juga