Reuni Akbar 212, MUI: Penistaan terhadap Al-Qur’an oleh Ahok, Picu Umat Islam Bersatu

KH Tengku Zulkarnain. (Foto: EZ)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Peristiwa penistaan terhadap Islam dan Al-Qur’an yang dilakukan oleh Ahok, kata Wakil Sekjen MUI Pusat KH Tengku Zulkarnain, memicu umat Islam untuk bersatu.

“Setelah kejadian penistaan (terhadap Al-Qur’an) yang dilakukan oleh Ahok, itu memicu orang Islam untuk bersatu. Ini adalah sebuah hikmah besar,” ungkap Tengku Zulkarnain kepada Salam-Online di kediamannya, kawasan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Jumat (24/11/2017).

Oleh karenanya, Tengku Zulkarnain memandang, Reuni Akbar 212 di Monas pada Sabtu (2/12/2017) mendatang, yang didahului Shalat Subuh berjamaah, Dzikir dan Tabligh Akbar, merupakan ajang persatuan umat Islam.

Persatuan umat yang dipicu oleh kasus Ahok itu pun, ujar Tengku, menjalar ke politik. Saat ini, dalam dunia politik, kata Tengku, orang-orang yang dianggap tidak membela Islam, akan kalah dalam ajang pemilihan kepala daerah (Pilkada), bahkan bisa jadi pemilihan presiden pun nanti akan seperti itu.

Baca Juga

“Buktinya orang-orang yang dianggap gak membela Islam kalah semua di pilkada di seluruh Indonesia. Jadi sudah menjalar kesadaran politik umat Islam. Nah, itu yang ditakuti oleh musuh-musuh Islam,” terang Tengku.

Tentu saja, Reuni Akbar 212, menurutnya, merupakan ajang musyawarah umat Islam dari seluruh daerah. Berkumpul dan bersatu menyuarakan keadilan. “Reuni Akbar 212 ini adalah ajang pemersatu umat Islam,” ujarnya.

Ia mengingatkan, musuh-musuh Islam bukan hanya tak suka terhadap Islam, tapi juga benci kalau umat Islam menguasai politik di Indonesia. Hal ini, ujarnya, tidak bisa disembunyikan.

Masak orang Islam yang mayoritas tidak boleh berbicara soal Islam. Kalau bicara Islam maka disebut anti kebhinnekaan. Sementara mereka yang minoritas mau menguasai yang mayoritas, (itu) diskriminasi namanya,” kata Tengku(EZ/Salam-Online)

Baca Juga