JAKARTA (SALAM-ONLINE): Setelah mendapatkan penolakan untuk mengisi ceramah pada acara pembukaan MTQ di Cirebon bulan lalu oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cirebon, kini agenda ceramah Ustadz Bachtiar Nasir (UBN) di Garut, Jawa Barat, kembali mendapat penolakan. Penolakan datangnya masih dari kalangan NU, yaitu PCNU Garut.
Namun kali ini Ustadz Bachtiar tidak sendiri. Rencananya acara yang akan digelar di Masjid Agung Garut pada Sabtu, 11 November 2017 itu, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama tersebut akan mengisi acara bersama Ketua Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) KH Ahmad Shobri Lubis. Keduanya ditolak, karena menurut PCNU Garut dalam suratnya yang ditujukan kepada Ketua DKM Masjid Agung di kota yang dikenal dengan dodolnya itu, ceramah UBN dan Kiai Shobri Lubis, tidak menyejukkan.
Kendati demikian, tidak seperti penolakan saat di Cirebon yang tidak ada perlawanan, kali ini Laskar Pembela Islam (LPI) Cirebon mengaku akan mengawal jalannya acara yang diisi oleh dua orang tokoh Aksi 212 itu.
“Kami Laskar Pembela Islam se-wilayah Cirebon akan turut serta dalam mengawal jalannya acara Tabligh Akbar tersebut, agar berjalan sebagaimana mestinya seperti yang direncanakan oleh pihak panitia penyelenggara,” tulis pernyataan sikap LPI yang ditandatangani Wakil LPI Cirebon Obby Affandi sebagaimana diterima Salam-Online, Senin (6/11).
LPI Cirebon juga mengingatkan PCNU Garut jika tetap mengerahkan massa untuk menolak acara Tabligh Akbar, pihaknya khawatir akan terjadi bentrokan yang justru akan membuat situasi semakin tidak kondusif dari sebelumnya.
“Jika Pihak PCNU Kabupaten Garut tetap mengadakan pengerahan massa penolakan, maka kami khawatir akan terkadinya pertumpahan darah antar sesama umat Islam. Antara massa yang pro dan kontra sehingga membuat situasi lebih tidak kondusif dari yang saudara sekalian khawatirkan,” demikian pernyataan LPI Cirebon. (MNM/Salam-Online)