Bulan Sabit Merah Turki Bantu Bayi Suriah yang Kehilangan Mata Kirinya

Karim Abdallah, bayi Suriah yang kehilangan mata kirinya, juga ibunya, akibat serangan keji rezim Basyar di wilayah yang sebenarnya sudah disepakati, merupakan zona de-eskalasi (dilarang melancarkan serangan)

SALAM-ONLINE: Bulan Sabit Merah Turki menyambangi bayi Suriah, Karim Abdallah, yang terluka dan kehilangan mata kirinya akibat serangan keji rezim Basyar Asad di Ghota Timur, wilayah yang sebenarnya sudah disepakati dilarang berperang (zona de-eskalasi).

Bayi berusia 2 bulan itu mendapat dukungan luas dari pengguna media sosial di seluruh dunia.

“Teman-teman kami telah tiba di rumah kediaman bayi itu, dan kami memenuhi kebutuhannya,” kata kepala Bulan Sabit Merah Turki, Kerem Kinik, di akun Twitternya, Jumat, sebagaimana dilansir Kantor Berita Anadolu Agency, Sabtu (23/12/2017).

Karim Abdallah (2 bulan) yang kehilangan mata kiri dan ibunya yang terbunuh dalam serangan udara rezim Suriah bulan lalu di pinggiran kota Gharla, Ghouta Timur, dekat Damaskus, telah menjadi simbol perlawanan terhadap rezim Basyar Asad.

Kinik menyatakan, Karim telah membangunkan rasa kemanusiaan dengan matanya yang terluka oleh “bom kotor” rezim Asad.

Dia menambahkan bahwa serangan terhadap anak-anak Suriah telah mengungkap realitas 400.000 orang yang dikepung selama lima tahun di Ghouta Timur.

“Ini adalah kejahatan perang untuk membatasi warga sipil shingga mereka kelaparan,” tulis Kinik yang juga membagikan foto Bulan Sabit Merah Turki dengan Karim di akun Twitternya.

Baca Juga

Sejak kantor berita Turki Anadolu pertama kali melaporkan kisah bayi Suriah yang menjadi symbol perlawanan di Ghouta Timur—sebuah wilayah yang dikepung oleh rezim Basyar Asad—media sosial menunjukkan dukungan untuk Karim.

Orang-orang biasa dan terkenal di media sosial bergabung untuk kampanye mendukung Bayi Karim. Karim menjadi simbol perlawanan terhadap rezim Suriah.

Pengguna Twitter di seluruh dunia telah memasang foto diri dengan tangan mereka untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap bayi Karim. Bahkan beberapa negarawan dan selebriti telah mengambil bagian, termasuk Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri, Duta Besar Inggris untuk PBB Matthew Rycroft dan pesepakbola Prancis, Franck Ribery.

Ribuan warga Ghouta Timur terbunuh atau terluka dalam pengepungan selama lima tahun di wilayah yang dikuasai pejuang oposisi tersebut.

Blokade yang dilakukan rezim menyebabkan 400.000 penduduk di distrik tersebut mengalami kekurangan gizi dan melumpuhkan fasilitas medis dan kesehatan di wilayah itu.

Pengguna Twitter di seluruh dunia telah memasang foto diri mereka dengan tangan mereka untuk menunjukkan dukungan mereka. Bahkan beberapa negarawan dan selebriti telah mengambil bagian, termasuk Perdana Menteri Libanon Saad Hariri, Duta Besar Inggris untuk PBB Matthew Rycroft dan pesepak bola Prancis Franck Ribery. (S)

Sumber: Anadolu Agency

Baca Juga