Demo Kedubes AS, PKS Tuntut Pemerintah Ultimatum Amerika

Puluhan ribu massa PKS mendemo Kedubes AS, Ahad (10/12/2017) untuk memprotes keputusan sepihak AS atas pengakuan Al-Quds (Yerusalem) sebagai ibu kota “Israel”. (Foto: MNM/Salam-Online)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Pasca pengumuman Kota Al-Quds (Yerusalem) oleh Presiden Donald Trump yang diakuinya sebagai Ibu kota “Israel”, sontak keputusan sepihak itu menuai reaksi negatif dari penjuru dunia. Tak terkecuali di Indonesia.

Untuk kedua kalinya pasca pengumuman Trump, Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di bilangan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, dikepung massa. Kali ini puluhan ribu massa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Ahad (10/12/2017) mendemo Kedubes AS untuk memprotes keputusan sepihak negara pembela Zionis tersebut.

Dalam kesempatan aksi ini para petinggi PKS juga menuntut pemerintah untuk bertindak nyata, bukan hanya bisa mengecam atas isu yang dianggap krusial itu.

“Kita minta pemerintah berbuat lebih jauh, menginisiasi konferensi negara OKI. Untuk menangkal kebijakan Trump,” kata Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini.

Lebih jauh Anggota Majelis Syuro PKS, Suripto, dalam orasinya menuntut pemerintah agar memberikan ultimatum kepada AS yang, jika dalam sepekan tidak diindahkan, negara itu harus mendapatkan sanksi. Sanksinya Dubes AS harus diusir dari Indonesia.

Baca Juga
Anggota Majelis Syoro PKS, Suripto, saat menyampaikan orasinya. (Foto: MNM/Salam-Online)

“Dubes Amerika ditarik pulang. Kedua, dubes Indonesia di Amerika pulang ke Indonesia,” tuntut Suripto.

Bahkan Suripto mengajak pemerintah dan rakyat Indonesia untuk memberikan sanksi politik dan ekonomi jika keputusan sepihak AS atas Al-Quds tidak juga dicabut.

“Kalau tak digubris kita berikan sanksi ekonomi pada investasi Amerika di Indonesia. Sanksi politik, kalau perlu hubungan diplomatik kita putuskan,” tegas Suripto. (MNM/Salam-Online)

Baca Juga