Memprotes Ekonomi Iran yang Sakit: Hari Ketiga Demonstrasi Anti-Pemerintah di Negara Syiah

Unjuk rasa di dekat Universitas Teheran, Sabtu (30/12/2017). (Foto: Reuters)

SALAM-ONLINE: Sabtu (30/12/2017) kemarin adalah hari ketiga unjuk rasa besar anti-pemerintah digelar. Sejak Kamis (28/12) massa turun ke jalan untuk memprotes melonjaknya harga-harga kebutuhan pokok dan korupsi yang dilakukan rezim.

Unjuk rasa seperti dilansir Aljazeera, Ahad (31/12) berlangsung di sejumlah kota di Iran, meskipun ada pejabat yang meminta warga untuk menghindari aksi dengan apa dia sebut sebagai “pertemuan ilegal”.

Dipicu oleh kemarahan atas ekonomi Iran yang sedang sakit, demonstrasi mendapatkan momentumnya dan digambarkan sebagai yang terbesar dalam hampir satu dekade di negara Syiah itu.

Di ibu kota Teheran, para siswa pada Sabtu (30/12/2017) nampak meneriakkan slogan anti-pemerintah di luar Universitas Teheran, sebelum dibubarkan oleh polisi anti huru hara dan demonstran pro-pemerintah.

Video yang diposkan di Twitter oleh Pusat Hak Asasi Manusia yang berpusat di New York menunjukkan polisi dengan peralatan anti huru hara bentrok dengan para pengunjuk rasa di luar gerbang menuju Universitas Teheran. Video kedua menunjukkan jalan diselimuti asap, yang konon dari gas air mata, nampak di daerah yang sama.

Massa pemrotes juga berkumpul di Shahr-e Khord dan Kermanshah. Foto dan video yang diposkan di media sosial pada Sabtu menunjukkan aksi tersebut.

Demonstrasi berlangsung meski Menteri Dalam Negeri Abdolrahman Rahmani Fazli meminta pada awalnya untuk tidak berpartisipasi dalam apa yang dia sebut sebagai “pertemuan ilegal” itu.

Baca Juga

Unjuk rasa tersebut digelar sejak Kamis (28/12) di Masshad, kota terbesar kedua di Iran. Massa turun ke jalan untuk memprotes lonjakan harga makanan pokok, ekonomi yang lesu dan pengangguran yang bertambah.

Unjuk rasa kemudian menyebar ke Teheran dan kota-kota besar lainnya pada Jumat (29/12). Nmun puluhan demonstran ditangkap.

Sementara itu, demonstrasi tandingan pro-pemerintah juga digelar. Massa tandingan itu menghadiri aksi pro-pemerintah yang direncanakan sebelumnya pada Sabtu. Rekaman tayangan televisi menunjukkan massa di beberapa kota melambaikan bendera dan membawa spanduk bertuliskan Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei.

Demonstrasi tandingan pro rezim di Teheran. (Foto: Hamed Malekpour/AFP)

Banyak laporan, demonstrasi damai oleh warga Iran itu juga dilakukan karena mereka bosan dengan korupsi rezim dan pemborosan kekayaan negara tersebut untuk mendanai terorisme di luar negeri. Pemerintah Iran diminta untuk menghormati hak-hak rakyat, termasuk hak untuk mengekspresikan diri. (S)

Sumber: Aljazeera

Baca Juga