Pasukan Penjajah Zionis Tahan 430 Warga Palestina dan Lukai 3.400 Lainnya

Nampak pasukan penjajah Zionis menangkap seorang pria Palestina saat demonstrasi menentang keputusan sepihak Presiden AS Donald Trump yang mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota Zionis “Israel” pada 6 Desember 2017 lalu. (Foto: Mostafa Alkharouf/Anadolu Agency)

BAITUL MAQDIS (SALAM-ONLINE): Pasukan penjajah Zionis menahan 430 orang Palestina dan melukai lebih dari 3.400 orang lainnya selama berlangsungnya aksi memprotes keputusan sepihak AS yang mengklaim Yerusalem (Baitul Maqdis) sebagai ibu kota Zionis “Israel”.

Hal ini terjadi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki serta Jalur Gaza yang terkepung sejak Presiden Donald Trump mengumumkan keputusan sepihak AS tersebut, Quds Press melaporkan.

Bulan Sabit Merah Palestina (RRC), seperti dikutip Middle East Monitor (MEMO), Senin (18/12), melansir bahwa 2.809 orang Palestina terluka dan telah menerima perawatan di Tepi Barat dan Yerusalem yang dijajah pada Sabtu. Sebanyak 622 lainnya juga mengalami cedera di Jalur Gaza.

Dalam sebuah pernyataan, RRC mengatakan bahwa 77 orang terluka oleh tembakan peluru karet di Tepi Barat yang diduduki dan 187 lainnya di Jalur Gaza. Sementara 624 orang Palestina terluka akibat tembakan dari peluru lapis baja di kedua wilayah tersebut dan 2.309 menderita sesak napas karena terpapar tembakan gas air mata yang cukup parah.

Sebagian lainnya dipukuli oleh pasukan penjajah Zionis “Israel” di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki. Beberapa lainnya terluka akibat serangan udara Zionis di Gaza. Untuk korban yang gugur akibat serangan udara dan tembakan brutal saat aksi protes digelar, mencapai 10 orang, sebagaimana dilaporkan oleh kontributor tvone di Gaza, M. Husein, Senin (18/12) malam.

Baca Juga

Sementara organisasi yang mengurus tahanan Palestina, the Palestinian Prisoners’ Club (PPC) melaporkan bahwa pasukan penjajah Zionis telah menahan 430 orang Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki.

PPC juga mengungkapkan bahwa ada 231 anak, sembilan perempuan dan tiga orang Palestina yang terluka di antara mereka yang ditangkap.

Meningkatnya aksi kekerasan yang dilakukan penjajah terhadap warga Palestina setelah digelarnya sejumlah unjuk rasa di Jalur Gaza yang terkepung dan Tepi Barat serta Yerusalem yang dijajah.

Warga Palestina memprotes keputusan sepihak Presiden AS Donald yang mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota “Israel” pada 6 Desember lalu, sehingga memicu protes dunia, termasuk di Palestina sendiri. (S)

Sumber: Middle East Monitor

Baca Juga