Tempat Dibatalkan Pengelola Asrama Haji, Kongres Alumni 212 Akhirnya Digelar di Wisma PHI

Ketua Panitia Kongres Nasional 212 Bernard Abdul Jabbar saat menyampaikan sambutan pembukaan Kongres. (Foto: EZ/Salam-Online)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Kongres Nasional Alumni 212 yang semula akan digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, akhirnya pindah ke Wisma Persaudaraan Haji Indonesia (PHI), Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Pindahnya tempat perhelatan ini, lantaran mendadak dua hari sebelum Kongres 212 yang akan digelar pada 30 November-1 Desember 2017 itu, pengelola Asrama Haji membatalkan izin yang semula diberikan kepada panitia. Panitia Kongres 212 menganggap pembatalan itu dilakukan secara sepihak.

Melalui sebuah email yang berkop Kementerian Agama UPT Asrama Haji, pengelola Asrama Haji Pondok Gede menyatakan instalasi listrik Asrama Haji sedang bermasalah akibat banjir. Gardu listrik sekitar Asrama Haji, menurut pengelola, mengalami kerusakan karena terendam banjir pada 24, 25, 27 November 2017 lalu.

‎Menurut Ketua Panitia Kongres Alumni 212 Bernard Abdul Jabbar pembatalan tersebut dilakukan secara sepihak tanpa alasan yang jelas. Ia menyebut, tekanan bukan hanya datang kepadanya, tetapi juga dialami para pengurus Asrama Haji.

“Walaupun mendapat tekanan bertubi-tubi, alhamdulillah Allah beri jalan lain. Ada tempat ini (Wisma PHI). Ini sunnatullah,” kata Bernard di Wisma PHI, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2017).

Bernard mengaku sempat bertanya-tanya, karena pihak Asrama Haji yang sebelumnya sudah setuju, tiba-tiba membatalkan secara sepihak dengan alasan yang lucu.

“Kami bertanya-tanya kenapa kok tiba-tiba acara yang akan kami adakan dibatalkan secara sepihak, padahal persyaratan secara birokrasi kami sudah lakukan. Terlebih lagi pembatalan sepihak diakibatkan adanya jenset yang mati karena banjir. Setelah salah satu panitia melakukan penyelidikan ternyata tidak ada kerusakan, ini kan lucu,” ungkap Bernard.

Bernard mengatakan akhirnya pihaknya mencari tempat pengganti. Sebanyak tujuh tempat disasar. Namun, tidak ada yang memberikan izin. Dan, beruntung, dalam waktu satu hari, panitia mengaku sudah mendapatkan tempat pengganti.

Baca Juga

“Alhamdulillah dalam waktu satu hari kami mencari solusi dapat tempat yang sekarang ini kita adakan, ini adalah nikmat. Sayangnya hingga malam ini kita masih mendapat tekanan. Tapi jalan yang Allah kasih melalui tempat ini membuat kita semakin dekat dengan Monas, tempat kita lakukan aksi (2 Desember, red)” paparnya.

Ia menekankan, Kongres Reuni 212 ini tidak bertujuan untuk agenda politik dan tujuan apa pun. Kongres Reuni 212 diselenggarakan semata-mata untuk memperkuat tali silaturahim sesama umat Islam.

“Kongres ini tidak ada tujuan apa pun dan agenda politik. Ada yang menyebut untuk menjegal presiden di pilpres nanti, itu sama sekali tidak benar. Kami dituduh seperti itu, padahal untuk bayar acara ini saja kita gadaikan BPKB mobil kita,” ungkap Bernard.

Ia juga menyebutkan hingga Kamis (30/11) malam, para peserta yang hadir sudah mencapai 350 orang. Mereka berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.

‎”Alhamdulillah, antuisias peserta berdatangan dari seluruh penjuru negeri ini. Dari Sabang sampai Merauke. Dari mulai Jakarta, sampai Bekasi, lewat Depok mampir ke Tangerang,” sebutnya.

Bernard berharap Kongres Reuni 212 ini dapat menghasilkan ide-ide dan pemikiran yang bagus untuk bangsa Indonesia.

“Kami berharap kongres ini berjalan dengan aman, tertib dan lancar. Dengan harapan ‎kongres ini bisa menghasilkan sesuatu yang membantu menolong negeri ini dari kehancuran. Ini kami lakukan membantu pemerintah, memberikan solusi dari kongres ini,” jelas Bernard.

Kongres Nasional Alumni 212 yang bertema ‘Mempererat Ukhuwah Menuju Kebangkitan Islam di Indonesia’ ini mengundang sejumlah tokoh nasional di antaranya tokoh reformasi/Mantan Ketua MPR RI Prof Amien Rais, Budayawan Taufiq Ismail, Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai, KH A Cholil Ridwan, mantan Mendagri Letjen Purn Syarwan Hamid, dan lainnya. (EZ/Salam-Online)

Baca Juga