Turki dan Chad Dukung Negara Palestina Independen dan Berdaulat

Presiden Erdogan dan Presiden Idriss Deby

N’DJAMENA (SALAM-ONLINE): Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengadakan pertemuan dengan Presiden Chad, Idriss Deby pada Selasa (26/12/2017) di ibu kota negara Chad, N’Djamena.

Dalam pertemuan tersebut, Idriss Deby, seperti dilansir Kantor Berita Turki, Anadolu, Selasa (26/12) mengungkapkan kegembiraannya pada kunjungan bersejarah yang pertama kali dilakukan oleh Presiden Turki ke negara Afrika Tengah.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin negara itu membahas sejumlah isu internasional, termasuk Yerusalem (Al-Quds)

Pada perkembangan terakhir mengenai Al-Quds (Baitul Maqdis), kedua negara menekankan keputusan AS yang secara sepihak mengakui kota suci tersebut sebagai ibu kota Zionis “Israel” tidak dapat diterima dan “batal demi hukum” sesuai resolusi Majelis Umum PBB.

Kedua pemimpin menekankan sebuah negara Palestina yang independen, berdaulat dan memiliki integritas geografis, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Delegasi kedua negara juga menyatakan persetujuannya atas penolakan pekan lalu oleh Majelis Umum PBB mengenai langkah AS di Yerusalem. Hal ini menunjukkan komitmen terhadap resolusi PBB dan hukum internasional terkait Yerusalem.

Keduanya juga mengungkapkan keprihatinan mendalam atas ketegangan Timur Tengah saat ini dan mendesak para pihak untuk bertindak secara moderat karena krisis tersebut merupakan ancaman serius bagi keamanan global.

Baca Juga

Mereka mendesak masyarakat internasional, terutama PBB, untuk memerangi ancaman serius dan menemukan solusi yang adil terkait penjajahan Zionis “Israel”-terhadap Palestina.

Selain membahas isu internasional, kedua pemimpin juga membahas masalah kerja sama bilateral, pembangunan dan isu-isu regional penting lainnya.

Selama kunjungan tersebut, kedua negara menandatangani kerja sama pemuda dan olahraga, teknis dan pembangunan, saling mendorong dan melindungi investasi, kerja sama di bidang teknologi informasi dan kerja sama mengenai hidrokarbon, mineral, tambang dan energi.

Dalam kesempatan itu Presiden Chad juga diundang untuk melakukan kunjungan resmi ke Turki pada tanggal yang akan ditentukan kemudian.

Dalam kunjungannya, Erdogan didampingi Kepala Staf Umum Turki Jenderal Hulusi Akar, Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu, Menteri Pendidikan Nasional Ismet Yilmaz, Menteri Pertanian Ahmet Esref Fakibaba, Menteri Energi Berat Albayrak, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Numan Kurtulmus, Menteri Kelautan dan Komunikasi, Menteri Perekonomian Ahny Arslan, Menteri Ekonomi Nihat Zeybekci, Menteri Pertahanan Nasional Nurettin Canikli dan sekitar 150 pengusaha Turki. (EZ/Salam-Online)

Sumber: Anadolu Agency

Baca Juga