Didemo, Facebook Dinilai Diskriminatif terhadap Umat Islam

Facebook Indonesia didemo dalam Aksi 121, Jumat 12 Januari 2018. (Foto: Isra Triansyah/Sindonews)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Sejumlah perwakilan pengunjuk rasa yang digelar elemen-elemen umat seperti Presidium 212 dan Front Pembela Islam (FPI) yang tergabung dalam ‘Aliansi Tolak Kezaliman Facebook’ gagal bertemu perwakilan Facebook Indonesia di Gedung Capital Place, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (12/1/18).

Pasalnya tidak ada aktivitas di kantor Facebook Indonesia hari ini, Jumat (12/1). Penasihat Presidium Alumni 212 Eggi Sudjana mengatakan perwakilan ormas hanya bertemu dengan manajer pengelola gedung. Perwakilan demo menyampaikan poin-poin yang harus disampaikan ke Facebook Indonesia.

Poin tersebut berisi bahwa Aliansi Tolak Kezaliman Facebook mengecam tindakan Facebook yang selama ini dinilai dengan mudahnya melakukan pemblokiran pada akun-akun dakwah milik Umat Islam. Pemblokiran ini dinilai semena-mena dan tidak adil.

Perwakilan pengunjuk rasa dalam ‘Aksi 121’ ini antara lain Penasihat Presidium 212 Eggi Sudjana, Koordinator Aliansi Tolak Kezaliman Facebook Ali Alathos dan Ketua Presidium 212 yang juga Juru Bicara FPI, Slamet Maarif.

Akun-akun milik umat Islam yang diblokir Facebook menurut Eggi Sudjana bukan hanya menyasar akun-akun dakwah, tetapi juga akun-akun yang berisi kegiatan kemanusiaan yang bertujuan membangun solidaritas kemanusiaan.

Dalam orasinya di hadapan ribuan massa dari berbagai ormas dan elemen umat ini Eggi Sudjana mengatakan bahwa Facebook telah melanggar hukum karena telah deskriminatif kepada umat Islam.

“Pihak pemerintah bisa menegakkan hukum melakukan satu hal yang sangat mendasar, panggil Facebook kenapa melakukan diskriminatif seperti ini,” ujar Eggi.

“Apabila tidak melakukan ini pemerintah mendukung dakwah Islam tidak berkembang,” lanjutnya.

Baca Juga

Senada dengan Eggi, dari atas mobil komando, Koordinator Aliansi Tolak Kedzaliman Facebook, Ali Alathos, menilai Facebook tidak adil karena telah memblokir akun ormas Islam.

“Sementara akun-akun yang berisi kemaksiatan justru dibiarkan seolah mendapat perlindungan dari Facebook,” sesal Ali

Pewakilan pengunjuk rasa itu juga berpendapat perlakuan Facebook atas akun-akun milik umat Islam berbanding terbalik dengan akun-akun yang berisi ujaran kebencian, penista agama, penghinaan terhadap para ulama, kampanye kemaksiatan dan sebagainya.

Oleh karenanya, Aliansi Tolak Kezhaliman Facebook menuntut agar Facebook tidak semena-mena terhadap akun-akun milik umat Islam dan teliti serta cermat dalam bertindak. Mereka juga menuntut Facebook bertindak netral terhadap konsumennya.

Jika Facebook tidak memenuhi tuntutan tersebut, Aliansi Tolak Kezaliman Facebook akan datang kembali ke kantor Facebook dengan jumlah yang lebih besar.

Para perwakilan pengunjuk rasa ini didampingi oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto untuk bertemu dengan pihak Facebook Indonesia yang dikabari oleh pengelola gedung tak berada di tempat.

Massa dari berbagai ormas tersebut mulai berunjuk rasa ke kantor Facebook Indonesia pukul 14.30 WIB. Mereka kemudian membubarkan diri pukul 16.15 WIB. Sebelumnya, mereka berkumpul di Masjid Agung Al Azhar untuk menunaikan shalat Jumat. (*)

Sumber: Antara

Baca Juga