Dituduh Hasut Kerusuhan, Mantan Presiden Iran Ahmadinejad Ditangkap

Mahmoud Ahmadinejad

TEHERAN (SALAM-ONLINE): Mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad ditangkap dengan tuduhan menghasut kerusuhan melawan pemerintah, lansir harian Al-Quds Al-Arabi yang berbasis di Inggris, sebagaimana dikutip Daily Mail, Ahad (7/1/18).

Dilaporkan, otoritas Iran saat ini menempatkan Ahmadinejad di bawah tahanan rumah.

Penangkapan pria berusia 61 tahun itu dipicu oleh pidato Ahmadinejad dalam unjuk rasa di Kota Bushehr pada 28 Desember 2017 lalu. Dalam pidatonya mantan Wali Kota Teheran ini menuding rezim Rouhani tidak memahami kondisi masyarakat Iran, menurut Al-Quds Al-Arabi.

“Beberapa pemimpin saat ini hidup terlepas dari masalah dan keprihatinan masyarakat, dan tidak tahu apa-apa tentang realitas masyarakat,” kata Ahmadinejad dalam pidatonya di hadapan demonstran di Kota Bushehr.

Dia juga mengatakan bahwa Iran mengalami ‘kesalahan manajemen’. Menurutnya, pemerintahan Presiden Hassan Rouhani ‘percaya bahwa mereka memiliki tanah dan masyarakatnya adalah masyarakat yang tidak tahu apa-apa’.

Ahmadinejad mengungkapkan bahwa Iran di bawah Rouhani ‘salah urus’, dan ‘salah manajemen’ dalam mengelola pemerintahan.

Seperti diketahui, unjuk rasa dan kerusuhan berlangsung lebih dari seminggu, sejak 28 Desember 2017 lalu. Para demonstran turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi menentang pemerintah.

Baca Juga

Kerusuhan tersebut dipicu oleh kenaikan harga pangan di tengah meningkatnya pengangguran.

Dilaporkan lebih dari 20 orang terbunuh, termasuk seorang polisi. Sementara ratusan lainnya ditangkap.

Di tengah-tengah unjuk rasa menentang pemerintah, massa pro-pemerintah juga menggelar demonstrasi tandingan mendukung rezim. Pemerintah sendiri menganggap demonstrasi menentang pemerintah mendapat hasutan dan campur tangan asing.

Demo yang bermula di kota terbesar kedua, Masyhad, kemudian meluar dan menyebar ke kota-kota lainnya, termasuk ibu kota Teheran.

Hari ini, parlemen Iran mengadakan pertemuan tertutup untuk membahas demonstrasi mematikan yang mengguncang negara tersebut. (S)

 Sumber: Daily Mail

Baca Juga