Korban Tewas dalam Demonstrasi Anti Rezim di Iran Menjadi 16 Orang

TEHERAN (SALAM-ONLINE): Sedikitnya 16 orang, termasuk seorang perwira polisi, tewas dalam demonstrasi anti-pemerintah di seluruh Iran, kata beberapa pejabat.

Lima orang tewas pada Senin (1/1/2018) dalam demonstrasi di provinsi Isfahan, menurut kantor berita Iran yang dikutip Anadolu Agency, Selasa (2/1).

Seorang perwira polisi tewas dan tiga lainnya luka-luka dalam demonstrasi di kota Najafabad dekat Isfahan.

Menurut kantor berita Wartawan Muda yang berbasis di Iran, seorang demonstran melepaskan tembakan ke petugas polisi dengan senapan, melukai empat orang di tempat kejadian. Salah seorang polisi menyerah pada luka-lukanya.

Anggota parlemen Hedayatollah Khademi mengatakan dua orang tewas di kota Izeh provinsi Khuzestan pada Minggu malam.

Selain itu, 377 orang telah ditangkap dalam demonstrasi tersebut, termasuk 200 pengunjuk rasa di ibu kota Teheran. Penangkapan lainnya dilaporkan terjadi di kota-kota Arak, Isfahan dan Robat Karim dan provinsi Azerbaijan Barat.

Ribuan orang memadati jalan-jalan di kota-kota di timur laut Masyhad dan Kashmar untuk memprotes kenaikan harga dan kesalahan manajemen dari pemerintah, menurut laporan media setempat.

Unjuk rasa tak hanya memprotes memburuknya ekonomi, melonjaknya harga-harga kebutuhan pokok dan meningkatnya pengangguran. Namun juga soal kebijakan luar negeri Iran.

Baca Juga

Sejumlah pengunjuk rasa mengkritik kebijakan regional Iran di negara-negara seperti Suriah dan Lebanon, sementara yang lainnya meneriakkan slogan melawan Rouhani dan Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei.

Berbeda dengan demonstrasi massa di tahun 2009 yang mengikuti kembali Pemilihan Presiden Mahmoud Ahmadinejad yang disengketakan, aksi saat ini nampak lebih spontan, terdesentralisasi dan tanpa figur yang jelas.

Aksi yang dimulai pada Kamis (28/12/2017) itu diikuti oleh demonstrasi tandingan pro-pemerintah pada Sabtu (30/12/2017).

Presiden Iran Hassan Rouhani pada Minggu memperingatkan warga Iran yang  melakukan demonstrasi menentang pemerintah di seluruh negeri agar aksi dilakukan tanpa rusuh.

“Kita harus menghindari menempatkan negara dalam situasi yang bisa dimanfaatkan musuh,” kata Rouhani setelah rapat kabinet. (S)

Sumber: Anadolu Agency

Baca Juga