Panggil Dubes Rusia & Iran, Turki Protes Rezim Asad Serang Zona de-Eskalasi di Idlib
ANKARA (SALAM-ONLINE): Merasa “tidak nyaman”, rezim Basyar Asad terus menyerang zona de-eskalasi (wilayah bebas konflik) di Idlib, Kementerian Luar Negeri Turki pada Selasa (9/1/18) memanggil duta besar Rusia dan Iran untuk menyampaikan protes, kata seorang pejabat diplomatik.
Duta Besar Rusia untuk Turki Alexei Yerkhov dan Duta Besar Iran Mohammad Ebrahim Taherian Fard seperti diberitakan Kantor Berita Turki, Anadolu Agency, Selasa (9/1), dipanggil oleh Kemenlu Turki untuk mengungkapkan “ketidaknyamanan” pemerintahan Erdogan itu terhadap serangan rezim Asad di Idlib, kata pejabat yang meminta tidak disebutkan namanya itu.
Turki sebelumnya juga menyampaikan ketidaknyamanannya terhadap pejabat Rusia dan Iran, melalui jalur militer dan diplomatik, mengenai pelanggaran rezim Asad terhadap zona de-eskalasi yang disepakati selama perundingan damai Astana.
Zona de-eskalasi, yakni wilayah yang sudah disepakati tak boleh ada perang, ternyata dilanggar oleh rezim Asad dan Rusia. Padahal zona de-eskalasi pada akhirnya bertujuan untuk mengakhiri konflik Suriah, ujar pejabat tersebut menambahkan.
Setelah pelanggaran kesepakatan di Idlib berlanjut, para duta besar itu dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Turki. Mereka diminta untuk menyampaikan hal ini kepada rezim Asad bahwa pelanggaran tersebut harus diakhiri.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan pada Selasa, pasukan rezim Suriah menarget pasukan oposisi “dengan dalih berperang melawan kelompok ‘teroris’ Al-Nusra”. Cavusoglu memperingatkan bahwa tindakan semacam itu akan merusak proses penyelesaian politik di Suriah.
Rencananya Kota Sochi di Rusia ditunjuk menjadi tempat digelarnya Kongres dan Dialog Nasional Suriah pada 29-30 Januari mendatang. Kongres tersebut diharapkan dapat diikuti oleh semua elemen masyarakat Suriah, kecuali kelompok teror. (S)
Sumber: Anadolu Agency