Pemerintah Diminta Konkret Bantu Palestina

Hanafi Rais (kedua dari kiri) saat menghadiri pengajian bulanan PP Muhammadiyah dengan tema “Masalah Yerusalem dan Masa Depan Palestina”, Jumat (5/1/18) malam, sekaligus sebagai salah seorang pembicara, di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jl Menteng Raya, Jakarta Pusat. (Foto: MNM/Salam-Online)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Hanafi Rais, menilai pasca Amerika Serikat (AS) mengklaim Kota Al-Quds (Yerusalem) sebagai Ibu kota Zionis “Israel”, Indonesia bisa membuka diplomasi yang saat ini dibutuhkan Palestina.

Apalagi, setelah Amerika kalah suara dalam sidang darurat Majelis Umum PBB pada 21 Desember 2017 lalu dan Presiden Donald Trump memutuskan untuk menghentikan bantuan keuangan/ekonomi terhadap Palestina, menurutnya, Indonesia bisa mengambil peran.

“Ketika membutuhkan dukungan baru, saya kira Indonesia bisa mengisi ruang-ruang untuk memobilisasi diplomasi ekonomi Palestina,” ungkap Hanafi usai menghadiri Pengajian Bulanan PP Muhammadiyah dengan tema “Masalah Yerusalem dan Masa Depan Palestina” di Gedung Pusat dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/1) malam.

Hanafi menyatakan, di sisi lain sikap rakyat Indonesia begitu antusias dalam membela Palestina. Apalagi setelah keputusan sepihak Trump, pemerintah seharusnya, kata dia, bisa mengambil sikap yang konkret.

Baca Juga

“Sekarang tidak cukup kalau cuma retorika, normatif-normatif begitu,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Abdurrahman Mohammad Fachir mengatakan bahwa saat ini sudah ada peran konkret pemerintah mengenai Palestina dari segi ekonomi.

Fachir menyebut saat ini pemerintah memiliki kebijakan biaya nol rupiah untuk barang Palestina yang masuk ke dalam negeri.

“Kita memberikan tarif zero (nol) untuk komoditi. Pendirian rumah sakit itu juga langsung (konkret),” kata Fachir. (MNM/Salam-Online)

Baca Juga