Tentara Turki ‘Netralkan’ Lebih dari 400 YPG/PYD dan ISIS di Afrin Suriah

ANKARA (SALAM-ONLINE): Sebanyak 447 milisi YPG/PYD/PKK dan Daesh (ISIS) telah “dinetralisir” sejak awal Operasi Cabang Zaitun di wilayah barat laut Afrin, Suriah, kata militer Turki pada Sabtu (27/1/18).

Militer umumnya menggunakan istilah “menetralkan” untuk menandakan bahwa target tersebut terbunuh atau tertangkap, lansir kantor berita Anadolu, Sabtu (27/1/).

Menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Staf Umum Militer Turki, sejak dimulainya operasi pada Sabtu (20/1) tentara sudah “menetralkan” 53 teroris YPG/PYD/PKK dan Daesh.

Selain itu dikatakan 22 jet Turki dengan aman kembali ke markas mereka setelah menghancurkan 42 sasaran, yaitu gudang senjata, tempat persembunyian dan depot amunisi.

Diungkap pula dua tentara Turki terbunuh, sementara 11 lainnya cedera dalam bentrokan Sabtu dengan kelompok teror dukungan AS tersebut.

Dua anggota oposisi Suriah (FSA) dukungan Turki juga diberitakan terbunuh dan empat lainnya cedera.

Operation Olive Branch, “Dilanjutkan seperti yang direncanakan,” tambahnya.

Militer Turki menegaskan bahwa pihaknya sangat berhati-hati agar tidak membahayakan keselamatan warga sipil selama operasi tersebut.

Baca Juga

Seperti diketahui, sejak 20 Januari 2018 lalu, Turki meluncurkan Operation Olive Branch untuk mengusir YPG/PYD/PKK dan Daesh dari Afrin, Suriah utara.

Operasi tersebut bertujuan untuk membangun keamanan dan stabilitas di sepanjang perbatasan Turki dan wilayah tersebut serta melindungi orang-orang Suriah dari penindasan dan kekejaman kelompoo teror.

Howitzers (senjata pendek yang ditembakkan di lintasan tinggi berkecepatan rendah), dekat distrik Reyhanli dan Kirikhan, Turki, diarahkan ke Afrin, Suriah dalam Operation Olive Branch pada Sabtu, 27 Januari 2018

Operasi dilakukan di bawah kerangka hak Turki berdasarkan hukum internasional, keputusan Dewan Keamanan PBB, hak pembelaan diri berdasarkan piagam PBB dan penghormatan terhadap integritas teritorial Suriah, katanya.

Afrin telah menjadi tempat persembunyian utama bagi YPG/PYD/PKK sejak Juli 2012 ketika rezim Asad di Suriah meninggalkan kota tersebut tanpa perlawanan. (S)

Sumber: Anadolu Agency

Baca Juga