UEA Instruksikan Militernya Tidak Tingkatkan Tensi Keributan dengan Qatar

Brigjend Helal Saad al-Qubaisi. (Al-Roeya)

SALAM-ONLINE: Seorang pejabat militer Uni Emirat Arab (UEA) menyatakan, pasukan UEA telah diinstruksikan untuk tidak membuat krisis diplomatik yang sedang berlangsung dengan negara tetangganya, Qatar, tensinya semakin meningkat.

Berbicara kepada wartawan pada sebuah konferensi pers di Abu Dhabi pada Selasa (23/1/18), seperti dilansir Aljazeera, Helal Saad al-Qubaisi, seorang Brigadir Jenderal Angkatan Udara, mengatakan bahwa pesawat militer UEA akan mengambil rute penerbangan lain ke Arab Saudi untuk menghindari kemungkinan dicegat jet tempur Qatar.

“Mematuhi hukum internasional sangat penting mengenai hal ini. Interception (pencegatan) adalah masalah yang berbahaya,” kata al-Qubaisi.

Operator nasional dan operator UEA lainnya, ujarnya, akan berkomitmen terhadap peraturan Otoritas Penerbangan Sipil demi keamanan semua penumpang, terlepas dari kewarganegaraan mereka.

“Kami mengajukan keluhan kepada Organisasi Penerbangan Sipil Internasional untuk menyelidiki insiden yang belum pernah terjadi sebelum ini. Sekarang kami memeriksa prosedur darurat dan hal-hal terkait lainnya.”

Sebelumnya, pada 15 Januari lalu, Qatar membantah klaim UEA bahwa jet tempurnya mencegat dua pesawat penumpang komersial Emirat dalam perjalanan ke Bahrain.

Baca Juga

Tuduhan terhadap Qatar terjadi setelah Doha mengajukan dua keluhan pada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas dugaan pelanggaran wilayah udara oleh pesawat militer Emirat—insiden yang terjadi pada 21 Desember 2017 dan 3 Januari 2018 lalu.

UEA sendiri, bersama Arab Saudi, Bahrain dan Mesir, telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada Juni 2017, setelah empat negara ini menuduh Qatar telah memelihara “terorisme”.

Kuartet negara Arab tersebut pun memutuskan menutup wilayah udara dan perbatasan darat Saudi-Qatar dan memotong sebagian besar laut dan kerja sama perdagangan.

Sementara Doha sendiri menolak tuduhan tersebut dan menuduh pimpinan kelompok negara-negara pimpinan Saudi mencoba melanggar kedaulatannya. (MNM/Salam-Online)

Sumber: Aljazeera

Baca Juga