Amnesty: Selain Serangan Brutal, Ini Pelanggaran HAM Rezim Suriah & Sekutunya atas Warga Sipil

Direktur Amnesty International Indonesia, Usman Hamid (tengah), memaparkan pelanggaran HAM dan Politik Kebencian Penguasa, termasuk di Suriah, Kamis, 22 Februari 2018. (Foto: MNM/Salam-Online)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Konflik Suriah sampai saat ini belum juga berakhir. Korban demi korban berjatuhan tiada hentinya. Pelanggaran Hak Asasi (HAM) Manusia pun dengan mudahnya dilakukan oleh Rezim Suriah dan sekutunya, Rusia dan milisi-milisi dukungan Iran, terhadap warga sipil.

Amnesty International mencatat ada banyak pelanggaran HAM di Suriah yang dilakukan oleh rezim dan sekutunya sepanjang 2017 selain serangan-serangan brutal, termasuk serangan brutal dan biadab yang saat ini dilakukan di Ghouta Timur, terhadap warga sipil. Selain itu, rezim Basyar Asad, juga melakukan kejahatan dengan menghilangkan orang secara paksa dan penahanan tanpa pengadilan.

“Menahan orang tanpa pengadilan, termasuk menahan di tempat yang tidak diketahui sehingga itu dianggap sebagai penghilangan orang secara paksa,” ungkap Direktur Amnesty International Indonesia, Usman Hamid pada Kamis (22/2/2018) di Kantor Amnesty Internatonal Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat.

Menurut Amnesty International, ada sekitar 13 ribu tahanan yang rata-rata warga sipil yang beroposisi terhadap rezim Basyar Asad di Damaskus, dieksekusi di tengah malam dengan cara digantung.

Baca Juga

“Mereka dieksekusi dengan kondisi yang tidak diketahui setelah diculik. Sebelum digantung mereka divonis mati oleh pengadilan militer di Damaskus,” kata Usman.

Amnesty juga mencatat bahwa sepanjang 2017 ada sekitar 6,5 juta warga suriah menjadi pengungsi. Lima Juta dari jumlah tersebut, terpaksa mengungsi di luar Suriah.

“Termasuk 511 ribu orang yang mendapat status pengungsi selama 2017 dalam catatan amnesty,” terang Usman. (MNM/Salam-Online)

Baca Juga