Dalam Lima Hari, Serangkaian Ledakan Guncang Myanmar

Tiga serangkaian ledakan terjadi dalam lima hari terakhir, menewaskan dua orang dan melukai satu lainnya

SALAM-ONLINE: Myanmar diguncang ledakan bom di dekat zona perdagangan utama perbatasan timur laut negara itu dengan Cina, seorang pejabat Myanmar mengatakan Senin (26/2/2018). Ini insiden ketiga dalam lima hari terakhir yang menewaskan dua orang dan melukai satu lainnya.

Seorang perwira polisi senior di negara bagian Shan yang bergolak mengatakan tiga bom meledak di Muse, sebuah kota perdagangan di sepanjang perbatasan Myanmar-Cina, pada Minggu (25/2) malam, namun dilaporkan tidak ada yang terluka.

“Ledakan itu menyebabkan kerusakan ringan. Investigasi masih berlangsung, dikaitkan dengan dua ledakan sebelumnya,” katanya kepada Anadolu Agency melalui telepon.

Menurut perwira yang tak mau disebutkan namanya tersebut, seperti dikutip Worldbulletin, Senin (26/2), beberapa kelompok bersenjata di Shan—wilayah etnis terbesar di Myanmar—diyakini bertanggungjawab.

Dari kelompok tersebut, Aliansi Utara—sebuah kumpulan Tentara Independen Kachin (KIA), Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang (TNLA), Tentara Aliansi Nasional Demokratik Myanmar (MNDAA) dan Arakan Army (AA)—menyerang pos pemeriksaan militer, pos polisi dan Mile Trade Zone di Muse di negara bagian Shan pada November 2016.

Baca Juga

Namun tidak ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab atas serangkaian ledakan dalam beberapa hari terakhir tersebut.

Bangunan kantor cabang bank Yoma yang jadi sasaran bom di Myanmar, Rabu (21/2). (Foto: AFP/NAY MYO)

Sebuah ledakan di cabang bank lokal di kota Lashio, negara bagian Shan, Rabu (21/2) lalu, menewaskan staf wanita dan melukai 22 lainnya.

Beberapa hari setelah insiden mematikan tersebut, seorang polisi terluka dalam ledakan di Sittwe, ibu kota negara bagian Rakhine barat, Sabtu (24/2). Polisi juga menemukan tiga bom lain yang belum meledak di kota tersebut. (S)

Sumber: Worldbulletin

Baca Juga