Empat Hari Korban Maut Serangan Udara Rusia dan Rezim Suriah Menjadi 180 Orang

SALAM-ONLINE: Jumlah korban terbunuh di Ghouta Suriah timur dan provinsi Idlib meningkat menjadi setidaknya 180 orang, karena rezim Asad dan pasukan Rusia melanjutkan serangan udara mereka untuk hari keempat ke wilayah zona de-eskalasi (zona yang seharusnya dilarang melancarkan serangan) yang dikuasai kelompok pejuang oposisi.

Serangan rezim yang didukung Rusia telah berlangsung di daerah tersebut sejak pertengahan Desember 2017. Namun Idlib dan Ghouta Timur mengalami ledakan besar dalam empat hari terakhir setelah seorang pilot Rusia ditembak jatuh dan terbunuh pada Sabtu (3/2/18).

“Orang-orang di sini percaya bahwa Rusia membalas dendam setelah pesawatnya ditembak jatuh oleh pejuang Suriah dan pilotnya terbunuh,” kata Hazem Shami, seorang aktivis oposisi di Ghouta Timur kepada Aljazeera, Kamis (8/2).

“Ini adalah pengeboman yang hebat, setidaknya 800 orang terluka, beberapa di antaranya sangat serius dan mereka tidak dapat diobati di sini.”

Sebuah pencarian untuk korban selamat di tengah reruntuhan tersebut sedang berlangsung pada Rabu (7/2) oleh anggota unit Pertahanan Sipil Suriah (White Helmets).

Baca Juga

Warga dan aktivis menggambarkan kerusakan dan penderitaan sejumlah korban di lapangan.

Pembantaian terbesar

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), sebuah kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, menggambarkan serangan rezim dan Rusia dalam beberapa hari ini sebagai “pembantaian terbesar di Suriah” sejak serangan kimia April 2017 lalu di Khan Sheikhoun di provinsi Idlib. Ketika itu lebih dari 80 orang terbunuh. (S)

Sumber: Aljazeera

Baca Juga